Dia selalu menggunakan nomor ponsel yang berbeda, tetapi Alex Morgan bisa dengan cepat mengetahui pemilik nomor ponsel tersebut. Alex dengan santai mainkan jarinya di atas layar ponselnya, mengutak-atik sesuatu dan akhirnya ia tersenyum tipis dan manik birunya kemudian memancarkan kepuasan.
Alex berhasil meretas ponsel pria yang telah mengirimkan pesan padanya.
"Rupanya kau ingin bermain-main denganku, tapi lihat saja aku akan ikut masuk dalam permainanmu kali ini". Guman Alex dengan lirih.
Semua bukti dari ponsel pria itu sudah Alex simpan dengan rapi dan akan ia gunakan sebagai bom waktu yang akan meledak kapan saja.
Setelah sampai di depan hotel milik Lark Corporation, Alex keluar dari mobil dengan tenang, menunjukan ekspresi wajahnya yang datar. Bersamaan dengan itu sebuah mobil baru saja berhenti tepat di depan Alex dan nampak seorang pria tampan berbalut tuxedo hitam keluar dari sana dan tersenyum lembut pada Alex.