App herunterladen
23.75% Kingdom of God : The Rise of The Tempest Kingdom / Chapter 38: Setelah Bencana

Kapitel 38: Setelah Bencana

"Aku berterima kasih sebanyak-banyaknya karena telah menyelamatkan temanku" sebuah suara datang dari kejauhan.

Yonah lalu melihat ada beberapa sosok yang mendatanginya. Ada seorang manusia yang terlihat sedikit dewasa, dua serigala berwarna hitam dan putih, beberapa kelompok persilangan dari ras manusia dan Slithren, serta beberapa wanita dari ras manusia.

Mereka berjalan ke arah Yonah yang sedang menyembuhkan Poseidon yang mana saat ini dia sudah berbaring di tanah. Luka-kuka karena pertempuran epik tadi telah hilang entah ke mana.

"Bukan apa-apa, hanya kenalan lama" jawab orang itu.

Saat Rifki dan yang lainnya lebih dekat ke Yonah, mereka melihat Poseidon yang saat ini sudah berbaring di tanah tanpa luka di tubuhnya. Meski dia masih tak sadarkan diri, Rifki yakin kalau Poseidon masih hidup dan hanya perlu beberapa saat untuk istirahat.

"Perkenalkan namaku Rifki, pemimpin dari desa kecil ini" lanjut Rifki memperkenalkan diri, itu etiket dasar untuk menghormati orang yang menyelamatkanmu.

"panggil saja aku Hanoy" jawab orang itu.

Saat kelompok party sunset dan kelompok Danny datang mereka juga melihat penampilan Hanoy. Mereka merasa pernah melihat penampilan orang ini, namun mereka tak yakin di mana pernah melihatnya. Seperti ada sesuatu yang sengaja memblokir informasi yang ingin mereka akses dari otak mereka.

"Untukmu bisa memiliki prajurit seperti dia, aku kagum. Bagaimana bisa pejuang sepertinya menundukkan kepalanya untuk orang yang lebih lemah daripada dirinya?" jelas Hanoy sambil melihat Rifki.

"Bagaimana tuan bisa tau kalau dia prajuritku?" balas Rifki berusaha menyelidiki alasan di balik pertanyaan itu.

"Itu bukan waktu bagimu untuk balik bertanya padaku" balas Yonah tak memberi kesempatan Rifki untuk menyelidiki pertanyaannya.

"emm tunggu, apa itu kekuatan spesial dari duniamu dulu? Untuk membantu rasmu berkembang di dunia Paradox ini?" tanya Honay lagi.

Mendengar perkataan Honay ini Rifki menegang. Bagaimana bisa tebakannya benar. Rifki beranggapan hanya dia dan orang-orang dari dunianya yang tau tentang sistem ini, ternyata ada mahluk lain yang mengetahui selain darinya.

Tanpa menunggu Rifki untuk menjawab, Honay melanjutkan.

"Jangan berfikir bahwa kau dan kelompokmu spesial. Dunia Paradox ini penuh dengan misteri. Banyak sekali orang-orang sepertimu yang di pindahkan dari dunia lamanyan ke sini sembari membawa keunikan mereka tersendiri. Ke 9 orang di sebelahmu contohnya. Meski mereka bukan keturunan langsung dari orang-orang yang aku sebutkan tadi. Tapi mereka mewarisi keunikan dari nenek moyang mereka" jelas Honay.

Mendengar ini Rifki semakin menegang, jika memang benar demikian maka....

Dia menoleh ke arah party Sunset.

"Kami asli dilahirkan di dunia ini tuan, tapi memang ada legenda di mana setiap beberapa ratus tahun akan ada makhluk-makhluk dari berbagai dunia di kirim ke dunia ini dengan keunikan mereka tersendiri. Dan ya, nenek moyang kami di ceritakan berasal dari dunia di luar Paradox" jawab pemimpin party sunset yang adalah seorang wanita yang memiliki tubuh dewasa dan terlihat seperti seorang tanker dalam team.

"Meski begitu keunikan itu tidak bertahan lama tuan, kemampuan mereka hanya bertahan selama kurang lebih 10 tahun sebelum mereka menjadi orang biasa dan bergabung sepenuhnya dengan dunia Paradox ini. Meski masih akan ada beberapa hal dalam kemampuan itu yang akan melekat seterusnya pada ras tersebut" jelas orang lain dari party itu.

"Hemm, cukup berpengetahuan" tiba-tiba Hanoy menjawab gadis itu.

"Terahir kali ada kejadian itu sekitar 500 tahun lalu. Saat itu mahluk yang bergabung ke dunia Paradox adalah ras Undheat, mereka muncul dimana-mana dan merusak hampir dua benua, yang mengakibatkan kemarahan dari beberapa tokoh yang seharusnya tidak mereka singgung"

"ahirnya terjadilah pembantaian besar-besaran yang mengakibatkan ras mereka sangat terpukul, setelah itu mereka menyerah dan bersatu untuk hidup berdampingan dengan mahluk lainnya. Sekarang ras itu menjadi salah satu ras yang cukup kuat dan bahkan bisa menyaingi ras yang dulunya menindas mereka meski hanya jika itu satu lawan satu" lanjut Honay.

Mendengar ini Rifki semakin tercengang, jika apa yang di katakan orang di depannya ini benar maka, sistem KoG ini nanti akan hilang dan hanya bertahan beberapa fitur yang mungkin akan menjadi balance dari dunia untuk sistem gamenya, yang mana kemampuan untuk hidup kembali disaat dia mati akan hilang dan jika dia benar-benar mati, maka dia akan mati.

Memikirkan ini Rifki jatuh ke pemikiran yang mendalam, jika memang begitu dia harus mendirikan kerajaannya setangguh dan sekuat mungkin kurang dari 10 tahun jika dia ingin memiliki pijakan di dunia ini. Setelah merenung sejenak Rifki menoleh ke arah Hanoy, membungkuk dan menangkupkan tangannya.

"Tuan apakah kau mau membimbingku untuk bertahan hidup di dunia ini?" kata Rifki.

"Hooo kau tidak tau apa-apa tentang aku dan berani memintaku untuk bimbingan?" jawab Hanoy.

"Meski aku tidak tau siapa senior, yang pasti senior adalah orang baik"

"Dari mana kau tau aku orang baik?"

"Sedari tadi Senior terus menyembuhkan teman hamba bahkan tanpa menghiraukan senior kenal tidak dengannya atau hamba" jelas Rifki.

Mendengar jawaban Rifki, Hanoy sedikit menyeringai dan berdiri.

"Bukannya aku tak mau membantumu, namun aku punya alasan sendiri untuk tak bisa membantumu, aku hanya bisa memastikan bahwa tak akan ada lagi kejadian seperti ini di masa depan. Yang pasti kau harus berusaha sendiri untuk mengembangkan kerajaanmu itu" jawab Hanoy.

Setelah berkata begitu Hanoy entah bagaimana tiba-tiba menghilang sedikit demi sedikit di hadapan mereka. Melihat itu Rifki tercengang.

"Bagaimana bisa?" namun di luar harapannya, party Sunset dan kelompok Danny tidak terlalu terkejut. Dia menoleh ke arah mereka menuntut penjelasan dari mereka.

"Oh dia dari ras Dhan tuan" jelas Danny memberikan jawaban atas pertanyaan tidak langsung Rifki.

"Ras dhan mengkususkan diri dalam seni pembunuhan, mereka memiliki bakat untuk mengaburkan tubuh mereka menyatu dengan sekitar, meski masih banyak cara untuk mengetahui hal ini" jelas Danny tidak tampak terkejut sama sekali.

"Namun sepertinya dia ahli yang sangat tinggi, dia menghilang di depan kita dan aku tak bisa merasakan keberadaannya sama sekali, bahkan auranya hilang" sahut Diyosa.

"ya aku setuju" sahut yang lain.

Setelah itu Shiro dan kuro berlari ke arah Poseidon dan mencoba membangunkan Poseidon yang masih saja tak sadarkan diri dan menjilat wajah Poseidon dengan lidah mereka yang penuh dengan air liur.

Rifki lalu datang ke arah Poseidon sembari mengulurkan tangannya ke leher poseidon untuk memeriksa denyut nadinya. Setelah beberapa saat dia menghela nafas lega.

"Dia hanya pingsan, mungkin karena kelelahan. Namun ini aneh, bukan hanya dia tak terluka sedikitpun. Bahkan energi kehidupan dan darahnya di kembalikan ke keadaan semula sebelum dia bertempur. Mungkin lebih kuat" jelas Rifki yang masih bingung. Poseidon jelas-jelas membakar essensi darahnya saat pertempuran. Seharusnya dia terluka parah karena hal tersebut, namun saat ini kondisinya sangat baik yang mengejutkan Rifki. Apa mungkin sebuah penyembuhan biasa dapat mempengaruhi bahkan cidera essensi darah?

Orang lain yang mendengar sedikit terkejut. Untuk bisa menyembuhkan luka yang di derita Poseidon dari pertempuran itu bahkan sebelum mereka datang ke tempat ini sangat mengagumkan, apalagi menyembuhkan bahkan energi kehidupan dan essensi darah Poseidon. Siapa sebenarnya orang itu? Pikir mereka semua.

Setelah Rifki selesai memeriksa Poseidon dia melihat Shiro dan Kuro berlari ke arah tertentu. Tak lama kemudian dia mendapati Shiro dan Kuro menggendong seorang yang seperti manusia namun mengenakan sebuah armor yang melekat ke kulitnya yang mana armor tersebut mirip dengan kepiting.

Tentu saja itu adalah Muriel yang saat ini sudah tak sadarkan diri juga. Dia lalu memerintahkan yang lain untuk mencari jika ada korban yang masih tidak selamat karena kejadian ini.

Rifki lalu membawa Poseidon dan Muriel ke sebuah rumah yang selamat dari kejadian ini. Tak lain itu adalah rumah dari Claritha dan sahasa yang dia selamatkan saat dia memasuki goa goblin saat itu.

Setelah masuk Claritha menyiapkan tempat untuk Poseidon dan Muriel yang tak sadarkan diri. Namun ternyata di dalam rumah itu sudah ada seorang yang tengah berbaring, yang juga tak sadarkan diri. Kulitnya terlihat pucat dan ada noda darah di bajunya, seperti dia baru saja selamat dari kematian.

Orang itu tak lain adalah Pandora yang tak sadarkan diri karena efek balik pecahnya segel yang menyegel air agar tak merusak pemukiman.

Akibat dari pembalikan itu, tubuh bagian dalam Pandora terluka yang cukup parah, mengakibatkan dia pingsan. Jika saja Rifki terlambat menyelamatkan Pandora, mungkin Pandora telah tersapu air yang masuk ke desa dan entah siapa yang tau kejadian selanjutnya.

Setelah menempatkan Muriel dan Poseidon, Rifki lalu berjalan ke arah Pandora dan mengusap rambut Pandora yang berwarna merah kehitaman, wajah cantiknya saat tertidur mengingatkan Rifki dengan wajah seorang teman yang saat itu berada di sisinya saat duka maupun duka, sayang sekali bahwa teman itu terpaksa harus menghianati Rifki untuk menyelamatkan kehidupannya.

Saat pikiran- pikiran acak itu memasuki kepalanya, Rifki menggelengkan kepalanya dan membuang pikiran-pikiran aneh itu.

"Tolong jaga mereka bertiga untukku, aku akan kembali dan melihat apakah ada korban lainnya" jelas Rifki kepada Claritha dan Sahasa yang saat ini tengah membantu membersihkan kotoran yang ada di tubuh Poseidon dan Muriel.

"Tenanglah tuan, aku dan Sahasa akan merawat mereka" balasnya sembari membungkukkan kepala mereka.

"Ya, ya, y. Aku akan merawat mereka hehe" dengan polosnya Sahasa ikut menjawab perkataan Rifki.

Rifki hanya tersenyum dan mengusap kepala Sahasa yang fokus pada pembersihan. Lalu Rifki keluar rumah itu dan menghela nafas.

Sebelumnya, segalanya berada di jalur yang tepat. Perkembangan wilayah yang sangat cepat, pertambahan penduduk dan kemajuan militer membuatnya lupa bahwa di dunia ini kemungkinan ada sosok yang bisa mengubah langit dan bumi sesuka mereka.

Meski begitu Rifki tak larut dalam kesedihan, semua usahanya selama berbulan-bulan yang rata dengan tanah tak membuatnya patah semangat. Dia sedikit tersenyum dan bergumam.

"Haaah, sepertinya tak terlalu ada banyak perbedaan dari sekarang dan saat aku memainkan game dulu" sambil menyeringai dia berjalan ke arah danau.

.....

"Ini mustahil, aku tak percaya salah satu dari 25 Messengers of the world berada di danau misterius ini, atau jangan-jangan ada yang lain selain tuan Yonah? Ah yang pasti aku harus mengatakan informasi ini dulu ke ayahanda dan master" Cyrll ren bergumam sembari terus berenang menjauh.

.....

"Kenapa aku seperti pernah melihat dia ya?" gumam Diyosa ke Danny saat mereka menyusuri tepi danau guna mencari korban.

"Aku kira hanya aku yang merasa seperti itu, ternyata kau juga?" balas Danny

"Tapi aku tak bisa ingat di mana pernah melihat dia. Saat aku melihat dia tadi, aku merasa seperti otakku benar-benar tak bisa di gunakan untuk mengingatnya seberapapun aku berusaha"

"Hemm? Iya, aku juga merasa seperti itu" balas Diyosa yang merasa aneh juga.

"Sudah lah mungkin hanya perasaan kita saja" balas Danny lagi, lalu mereka melanjutkan untuk mencari korban dari kejadian itu.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C38
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen