Kamar tamu
Jade meringkuk di dalam selimut, Satu jam lebih. "Tenggang waktu yang diberikan sudah lewat 15 menit, apa dia melupakan perjanjiannya? ;Mengigit kuku jarinya dengan gelisah. " Tuhan... aku berharap dia melupakan keinginannya. Apa yang harus aku lakukan dengan dua pilihan itu? benar benar pilihan gila!. Apa aku benar benar membuka topeng ini.. Atau... Waaaah! Luar biasa permohonan pria sinting itu... Waaaah!
Kepanikan dalam dirinya membuat Jade tak sadar tertidur pulas dengan seluruh selimut menutupi tubuhnya.
"Klik! tak.. tok.. tak.. tok.. ;Suara pintu terbuka dan di ikuti suara langkah kaki.
"Sraak! ;Selimut Terangkat.
"Hmm.... ;Adam memandang Jade yang tengah meringkuk tertidur pulas di ranjang. Senyum tipis namun lembut terhias di bibir Adam, mata tajamnya sedikit menghangat. "Gadis penuh trik. ;Memandang wajah polos tertutup bertopeng, bibirnya merekah semerah Cherry. Jemarinya dengan lincah membelai wajah di bawahnya.
"Sruuk!
Adam membaringkan tubuhnya sendiri di samping Jade. Kedua tangannya di letakkan sebagai bantal di kepalanya. dan mulai ikut memejamkan mata, tenang dan damai.
Satu jam kemudian...
"hmm... ;Adam dengan santai meregangkan tubuhnya, diliriknya jam tangan rolex hitam di pergelangan tangannya 10:29, "Nyaman. ;Perasaan pertama yang dirasakan adam. Diliriknya kembali gadis yang berada disampingnya. Senyum sinis mengembang namun lebih terlihat tulus.
Tangan kanannya di telusupkan masuk di bawah kepala jade, agar kepala Jade ber pindah tertidur di lengannya. Dipeluk lembut tubuh mungil Jade dari belakang dengan manja, tangan kirinya dengan santai dilingkarkan di pinggang Jade . "Harum... ;Bisik Adam mencium dan menghirup wangi rambut hitam Jade.. Dan tersenyum.
"Uugh... ;Keluh Jade setengah sadar, sembari meregangkan otot tubuhnya.
"Apa kau sudah bangun putri tidur? ; Berbisik serak di telinga Jade.
"Hah! ;Tubuh jade membeku, menegang seketika setiap mendengar suara itu, Solah Jade memilik tombol ON/OFF bila berada di sekitar radius adam.
"Sudah memikirkan pilihan?
"Uhuk.. uhuk.. ;Bergeser mencoba melepaskan diri. "Eem... ;Ragu
"Bagus! Apa kau memilih keduanya? ;Seringai Sinis.
"Apa anda gila! Haiizz... apa anda tidak memiliki pekerjaan penting di perusahaan, sehingga selalu menggangu ku terus!
"Kau yang slalu menggangu ku... ;Suram
"Yaa! Aku tidak pernah menganggu anda, Apa anda pikir aku terlalu sinting ingin berurusan dengan orang seperti anda.. hah! Aku akan mengubur kepala ku sendiri di dalam tanah bila bertemu dengan anda.. ;Meronta ronta melepaskan diri.
"Hmm... aku seburuk itu?
"Sangat buruk! Lepaskan aku sekarang!
"Sruuk! ;Adam membalikan tubuhnya, posisi berada di atas tubuh Jade. "Apa pilihan mu? ;Menatap tajam dengan kilatan dingin di dalamnya.
"Eh! Jade menegang mendapatkan tubuh Adam berada di atasnya dengan tatapan mata setajam elang, begitu gelap dan dalam seolah Jade hendak tersedot masuk kedalamnya. Sangat menghanyutkan dan memabukkan bagi lawan jenis.
"Sial... begitu tampan! Jade menggeleng gelengan wajahnya, mencari kesadaran. "Sebenarnya apa yang anda inginkan, mengapa anda begitu ikut campur urusan pribadi ku? ;Gemetar
"Aku menginginkan mu.., Bisakah anda mengatakan pilihan mu sekarang?
"Hmm... a... aku... Memilih yang pertama...
"Ok. ;Senyum tipis sekilas
"Bi.... bisakah kita tidak dalam posisi seperti ini, duduk lebih baik. ;Gugup
"Tidak, aku ingin melihat mu melepas topeng dengan dekat. ;Berbisik di telinga Jade, turung kearah leher putih dengan mengecupnya kecil kecil sepanjang tulang selangka dengan lembut.
"Aah... ;Jade merinding merasakan sensasi bisikan dan ciuman.
"Buka.. sekarang... ;Mengangkat wajah tampannya menatap Jade.
Sesaat Jade dan Adam bertatapan, membisu... dalam pikiran masing masing. Tangan Jade merangkak naik ke arah wajahnya... tangannya terlihat ragu meraih topeng yang bertengger di wajah.
Pelan namun pasti Jade meraih topeng di wajahnya, melepasnya dengan gerakan slow motion..
Wajah mungil jade telah polos tanpa topeng yang dia kenakan, "Apa anda sudah puas? ;Suaranya berbisik, matanya tertutup rapat. Takut memandang mata tajam dan gelap di atasnya..
Jade menunggu jawaban pria yang berada di atasnya yang mengekangnya dengan kedua tangan kokoh. Sunyi... tidak ada reaksi sedikit pun dari Adam, hanya nafas yang begitu berat yang Jade dengar dan rasakan menerpa wajahnya.
"Dag... dug... dag... dug... ;Detak jantung Jade tidak dapat terkontrol
"Buka mata mu... ;Suara Serak dan dalam.