Kapitel 519: Kau Adalah Cinta Abadiku (7)

Shangxin tersandung sofa saat ia berusaha kembali ke dalam kamar, dan Tang Yuansi langsung mendongak ketika mendengar suara wanita yang terjatuh itu. Ketika pria itu melihat Shangxin berdiri di dekat balkon, ia memasukkan puntung rokok tersebut ke dalam asbak dan melangkah untuk menggendong Shangxin kembali ke tempat tidur.

Menundukkan kepalanya untuk menatap Shangxin, tubuh Tang Yuansi membeku ketika melihat wajah wanita yang berlinang air mata itu. Untuk waktu yang lama, tidak ada seorang pun yang berbicara.

Sambil mengangkat jemarinya untuk dengan lembut menyeka air mata dari wajah Shangxin, Tang Yuansi berbisik, "Jangan menangis. Semuanya salahku. Aku akan …"

Sebelum ia sempat mengucapkan kata "bertanggung jawab", Shangxin tertawa kecil.

Lalu, wanita itu tertawa terbahak-bahak.

Shangxin sudah berhenti menangis dan sedang tertawa.