Pei Ge menunduk menatap sobat kecil yang tidur di sampingnya dan memperhatikan banyak butiran keringat di dahi anak ini. Dia merasa sangat marah dan sedih dalam dirinya!
Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia merasa sangat menyayangi bocah ini.
Kasih sayang yang tidak bisa dijelaskan ….
"Mama … maafkan aku … maafkan aku, Mama …."
Anak itu terus menggumamkan ini dengan suara penuh keluhan dan tanpa daya ….
"Oke, oke. Kamu baik-baik saja; kamu baik-baik saja. Mama tidak akan mendorongmu. Mama di sini …."
Pei Ge membungkuk dan menekan pipinya di pipi anak ini, membisikkan kalimat itu dengan lembut padanya.
"Semua ini salahku, Mama … salahku … kalau Papa tidak menyukaiku …."
"Anak baik! Baby, kamu adalah anak tersayang Mama. Kamu tidak salah; Papa mencintaimu juga. Jangan sedih lagi …."
Pei Ge terus menghibur anak itu, dan hanya begitu, di bawah penenteraman yang tak putus-putus, emosi anak itu akhirnya tenang.