Kapitel 12: Perhatian yang Tidak Disadari
Clara kini telah di dudukkan di sofa ruang tamu sedangkan Mr.K sibuk dengan membersihkan pecahan gelas, dan menyiapkan makanan yang telah di panaskan.
"Ayo kita makan" ucap Mr.K tiba tiba menghampiri Clara.
Clara hanya menganggukan kepala menuruti perkataan Mr.K. Sebenarnya Clara merasa tak enak dengan Mr.K yang sudah banyak direpotkannya, padahal dia sudah berjanji tidak akan merepotkan Mr.K kembali.
"Mmm Mr.K maaf ... tadi aku cuman bermaksud memanaskan makanan membantumu, bukan ingin merepotkan mu" ucap Clara seraya menunduk.
Mr.K menghela nafasnya pelan.
"Sudahlah lupakan, lain kali kau tidak usah melakukannya sebelum kau sembuh"
"I..-iya" ucap Clara sambil menganggukan kepala. "Mmm Mr.K se-sepertinya melihat wajahmu tidak memakai kacamata andalanmu itu lebih baik" ucap Clara yang kini menatap Mr.K
Seketika Mr.K terdiam. Mr.K lupa bahwa ia biasanya mengenakan kacamata hitamnya untuk tidak memperlihatkan keseluruhan wajahnya.
'Sial ... aku lupa ...' gerutu Mr.K dalam benak.
"Baiklah karena kau sudah melihat keseluruhan wajah ku, kau harus menjaga rahasia ini.... karena selain kau tak ada clientku yang melihat wajahku"
Clara hanya menganggukan kepala nya kecil.
"Jadi kau sudah tau siapa yang menyerangku ?"
"Hng, dia seorang profesional dia ..... seorang pembunuh bayaran" ucap Mr.K singkat dengan suara datarnya.
Manik Clara membelalak sesaat.
"Lalu, siapa yang menyuruhnya ?" tanya Clara lagi yang kini semakin penasaran.
Mr.K tampak tertegun sejenak, sambil memberikan piring dan juga alat makan pada Clara.
"Makan" ucap Mr.K singkat.
Sejujurnya ingin sekali Clara memaksakan pertanyaan nya hingga mendapatkan jawaban yang pasti untuknya, hanya saja Clara mengurungkan niatnya itu, karena merasa tak enak dengan Mr.K yang sejauh ini sudah memperhatikannya.
Setelah keduanya menyelesaikan makanannya, akhirnya dengan sedikit keberanian Clara menanyakan kembali pada Mr.K mengenai dalang yang menyewa seorang profesional itu.
"Jadi siapa yang menyuruhnya ?" tanya Clara dengan rasa penasarannya.
Mr.K tampak menetralkan wajah nya, dan berusaha mengalihkan perhatian Clara dengan hal yang lain.
"Ayo kamu beristirahat, oh ya kalau boleh tau berapa nomer handphone manager mu ?, aku akan mengatur pengunduran waktu mengenai tanda tangan kontrakmu dengan salah satu brand yang nanti kau pakai di New York Fashion Week"
"Ta...-tapi .... baiklah ini nomer managerku" ucap Clara tertahan sambil menyerahkan nomer Johny kepada Mr.K dengan perasaan kesal, karena merasa diabaikan oleh Mr.K.
Setelah menyimpan nomer Johny, Mr.K pun langsung mengantar Clara kembali ke kamar nya, agar dapat menggunakan waktu nya dengan baik untuk memulihkan kondisi fisiknya yang kini masih terbilang lemah.
"Sudah tak usah difikirkan.....dan.."
Tampak Mr.K penuh pertimbangan mengenai perkataan nya kali ini.
"Jangan terlalu dekat dan percaya dengan pemuda yang bernama Jackson itu, lebih baik sekarang kau mengindari nya" ucap Mr.K seraya memperingatkan kepada Clara agar dapat berhati hati dengan orang di sekeliling nya.
'Apa maksud Mr.K ? kenapa dia bisa mengatakan hal hal seperti itu ? mungkinkah dia yang menyewa seorang penyerang itu ? apa motifnya ?'
——————-
Geschenke
-- Geschenk
erhalten Wöchentlicher Energiestatus
-- Power-
Rangliste 
-- Power-
Stein