App herunterladen
9.81% cinta dalam jas putih / Chapter 48: Kehilangan

Kapitel 48: Kehilangan

"Elsa, cukup"yoga mencoba menghentikan tindakan konyol yg dilakukan elsa, dia menaruh puluhan butir kapsul obat di telapak tangannya.

Yoga memegang tangan elsa yg mengelaknya begitu kuat.

"Apa kamu takut aku mati? "elsa berteriak

"Hentikan"wajah yoga memerah karena menahan amarahnya"kita bisa bicarakan ini baik-baik"

Yoga mengambil obat yg dipegang elsa dan mulai menenangkannya, dia begitu berubah dari awal yoga menjemputnya tadi.

"Sekarang juga aku ingin kamu bawa axel kerumah ini"elsa kemudian bicara sambil mengeluarkan air mata"aku sudah muak melihat semuanya, sekarang ini axel sudah bisa menerimaku karena nita. Jadi tugasnya sudah selesai"

"Apa maksudmu? "yoga teraneh"apa kamu tidak berpikir? sekarang ini nita sedang mengandung, bukankah itu juga yg kamu inginkan. Aku sudah merasa cukup menuruti semua kemauan bodohmu itu"

"Apa kamu lupa sekarang?"elsa bernada keras masih dalam tangisnya"aku menahan semua kesakitan pengobatanku hanya demi kalian, aku juga menahan rasa sakit hatiku membiarkanmu menikah dengan nita karena aku tahu axel begitu menyukainya.Tapi aku tidak tahu kamu juga begitu menyukainya"

Yoga terdiam tidak menanggapi ucapan elsa

"Bahkan sikapmu pada nita sangat berbeda dari kamu yg dulu bersikap padaku"elsa terus menyerangnya"apa kamu mau mengelaknya? "

"Kenapa kamu berubah menjadi seperti ini? "yoga bertanya

Elsa tidak berhenti meneteskan air matanya"aku hanya mau kamu dan axel kembali kerumah ini,secepatnya,tanpa kehadiran nita"

Yoga teraneh"aku memang bodoh selalu mengikuti semua keinginan gilamu, apa kamu pikir akan semudah itu? aku tidak bisa meninggalkan nita yg sedang mengandung"

"Karena aku benci harus berpura-pura menjadi baik"elsa memelankan suaranya"awalnya aku bisa menerima pernikahan kalian, tapi melihatmu yg memperlakukannya begitu istimewa membuat aku marah. Sampai aku harus menemui aditya untuk menjadikannya orang ketiga dari kalian,tapi dia juga menolaknya dan mulai mencurigaiku.Membuat aku berpikir untuk mencoba berbuat baik pada nita"

Yoga menatap elsa penuh keanehan, dia begitu berubah semenjak memulai pengobatannya.

"Mulai sekarang"yoga mulai tidak bisa menguasai emosinya"hentikan melakukan keinginan gilamu yg akan menyakiti nita"

"Apa kamu sekarang takut? "elsa tertawa dalam tangisnya"kamu dan aditya sama saja, sama-sama menyukai wanita yg paling kubenci sekarang ini"

Yoga berada di posisi yg sulit dan berkata

"Jangan lakukan apapun pada nita, aku akan melakukan apa yg kamu inginkan. Jangan pernah membuatnya menderita lagi dengan sifatmu yg begitu memalukan! "

Elsa masih berusaha kembali mengeluarkan bulir-bulir air matanya dan tersenyum licik"Katakan padanya kalau kamu tidak mencintainya, dan akhiri semua ini secepatnya, dan aku berjanji tidak akan menemuinya lagi"

Yoga begitu tersudut dengan keinginan elsa

"Kamu harus berikan aku waktu untuk bicara dengan nita"yoga terduduk di kursi mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya,di pikirannya hanya terlintas untuk menghentikan semua hal yg bisa menyakiti nita.

"Tidak usah menunggu"suara milik nita muncul dari balik tembok yg menghalangi mereka.

Membuat elsa dan yoga begitu terkejut melihat sosok nita yg berdiri dihadapan mereka.

Nita memandang kosong tanpa ekspresi mereka berdua"aku disini sekarang,dan tidak perlu menjelaskannya lagi aku sudah mendengarkannya sedari tadi"

"Kalian selesaikan saja perdebatan kalian yg menjijikan itu"nita merasa dia harus segera pergi,karena sepertinya dia sudah tidak bisa menahan kebohongannya untuk tetap bisa berdiri dengan lantang dihadapan yoga dan elsa.

Yoga yg mengikuti langkah nita menggapai tangan nita dan menghentikan langkah nita"kamu pulang denganku"

Nita tidak menolaknya dan tanpa mengeluarkan satu kata pun, dia mengikuti kemauan yoga memasuki mobil.

Suasana menjadi begitu dingin seiring dengan kebisuan nita, dan yoga pun sepertinya menahan diri untuk menjelaskan pada nita sesampainya dirumah nanti.

Yoga menghampiri nita yg terduduk di kursi, dan duduk disampingnya.

Nita dengan cepat melepaskan tangan yoga yg menggenggamnya.

"Aku tidak akan menjelaskannya"yoga mulai berbicara"sepertinya kamu sudah mendengar pembicaraan tadi"

Nita sangat menghindari kontak mata dengan yoga dan hanya mendengarkan kata-kata yg yoga lontarkan.

"Aku ingin meminta maap padamu"dia bersimpuh di depan nita, membuat nita spontan melihat ke arah yoga dan teraneh dengan sikapnya itu. Entah memang tulus atau bagian dari kebohongannya lagi, entahlah.

"Aku tidak akan membohongimu lagi"yoga melanjutkan kata-katanya"sejujurnya aku begitu tidak ingin melepasmu, tapi aku juga tidak mau kamu tersakiti lagi dengan permainan gila elsa. Aku hanya berharap jika diberi kesempatan hidup, aku ingin mengajakmu sebagai pendampingku dengan cara yg kamu inginkan"

Air mata nita mulai meleleh dari matanya, dia sudah tidak bisa membendung luapannya.kali ini dia menangis sejadi-jadinya sampai Membuatnya tersesak. Akhirnya yoga memang harus memilih elsa yg begitu banyak mengorbankan perasaannya, dan rela melakukan apapun untuk membuat keluarganya kembali setelah kesembuhannya.

Lagi pula sejak dari awalpun mereka sudah sepakat untuk seperti ini, tapi terjebak di situasi yg datang ketika mereka mulai menyadari bahwa mereka saling membutuhkan. r

"Maapkan aku"yoga berusaha menenangkan nita kali ini dia mencoba merangkulkan tangannya pada nita, tapi nita melakukan penolakan.

"Pergilah"nita mulai menghapus air matanya yg semakin banyak membasahi pipinya dan mencoba berdiri, dia tidak bisa mengatakan apapun karena dia merasakan bahwa saat ini dia sedang emosi dan tidak akan bisa berpikir jernih.

Kali ini nita melangkahkan kakinya meninggalkan yoga. Di langkah keduanya nita berhenti begitu dia merasakan sesuatu dalam dirinya, tangannya berusaha menggapai meja yg ada dihadapannya. Dia merasakan kesakitan yg teramat sangat dari dalam perutnya.

"Yoga, tolong aku"nita berteriak dalam tangisnya,terduduk lemas ketika yoga menghampirinya dengan cepat.Yoga terkaget ketika melihat rok seragam nita yg berwarna putih berubah seketika di penuhi darah.

"Bertahanlah"yoga mengangkat nita dalam pelukannya dan membawanya kedalam mobil menuju rumah sakit.

Yoga tidak bisa menyembunyikan kecemasannya, melihat wajah nita yg pucat pasi menahan rasa sakitnya.Dia mencoba melajukan kendaraannya secepat mungkin.

Nita terbaring di blankar ruang IGD,di sampingnya yoga masih terus memegang erat tangannya. Sampai nita melihat dia masuk ke ruangan IBS.

"Apa aku akan kehilangannya sekarang? "suara nita terdengar lemah.

Yoga mencium tangan nita, dan merasakan ada sesuatu yg membasahi tangannya.Itu adalah air mata dari lelaki yg ada disampingnya.Nita tersenyum lemas.

"Lakukanlah dengan baik"nita yg menggengam erat tangan yoga kali ini, begitu dia terbaring di meja operasi,dan melihat seorang perawat menyuntikan obat ke dalam selang infusnya

"Nanti kamu ceritakan padaku bagaimana wujud indahnya"

Itu perkataan terakhir nita sebelum dia merasakan mulai mengantuk, telinganya berdengung, dan cahaya yg terlihat dimatanya yg perlahan-lahan mulai padam da menjadi gelap.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C48
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen