Kapitel 16: Pertemuan Besarchapter 3
Entah sihir apa yg digunakan yoga kali ini, dia berhasil meyakinkan nenek dan paman untuk menyetujui rencana pernikahan ini.
Kharismanya terlalu bersinar, walaupun usianya 5 tahun diatasku, dia bukan orang yg sangat tua bila melihatnya selalu berwibawa ketika berbicara dengan paman dan nenek.
"Bisa-bisanya dia memakai alasan itu"nita sangat benci dalam hatinya"kamu akan lihat nanti setelah kita mendapatkan sertifikat pernikahan, aku akan membalasmu"
Satu jam berlalu..
Renngggg.. hp yoga bergetar"dani,kapan kamu pulang?hari minggu besok paman berencana menempati rumah baru, bersama axel dan ibu barunya"
Nita mematung dan memalingkan wajahnya, rasa malu masih terlihat jelas diwajahnya. Kata ibu baru itu, sama seperti apakah? apa mungkin istri? dan itu gak mungkin. yg benar adalah pengasuh axel.
Untuk beberapa waktu mereka berdiri di depan rumah nita, selesai melakukan panggilan yoga bergegas melangkah menuju mobilnya.
"ah, iya"yoga menghentikan langkahnya"besok pa itor akan kusuruh mengantarkan keperluanmu saat kita ke kantor capil lusa, dan juga aku sudah siapkan cincin pernikahannya,aku yakin itu cocok buatmu"
"baiklah"nita tidak bersemangat
Matanya bergerak mengikuti arah mobil yg dikemudikan yoga, menjauh dari hadapannya.
Wah, dia sangat-sangat ahli dalam membuat skenario ini. Sampai cincin pun dia sudah tahu apa yg aku sukai, dan juga ukuran jariku? maka dari itu dia pantas disebut lelaki penyihir.. yg hanya dengan satu mantranya apa yg dia inginkan,akan berada di gengamannya.
Hanya tinggal dua hari lagi,aku akan merasakan memasuki dunia yg mungkin bisa kusebut neraka untuk pertama kalinya
Geschenke
-- Geschenk
erhalten Wöchentlicher Energiestatus
-- Power-
Rangliste 
-- Power-
Stein