lisa terus saja meronta dan meminta untuk di turunkan dari dalam gendongan hangat zayn, membuat zayn kini menegang karena gerakan perlawanan lisa ini sudah membangunkan nafsu birahinya.
lisa merasa aneh ia tak merasakan respon sedikitpun dari orang yang saat ini menggendong nya.
'wah bisa kabur ni'batin nya bersorak senang kemudian mengambil ancang ancang untuk kabur, lisa yakin saat ini orang yang menggendong nya adalah patung, karena ia menganggap nya berikut.
tapi sayang sepertinya ilmu kabur dan jurus lisa masih junior di mata zayn saat ini dapat membaca dengan jelas niat lisa dari mulai ia tersenyum bahkan bertindak di iringi dengan tawa jahatnya.
mata zayn pun menelusuri salah satu pintu kemudian matanya jatuh pada salah satu kamar berwarna putih dan biru bernuasa campuran sungguh ruangan yang indah, dengan percaya diri ia pun membawa lisa yang kini berada di dalam gendongannya untuk masuk.
"cepet TURUNIN GUE atau lo nanti bakalan nyesel"perintah lisa dingin dan menekan salah satu kata yang dia ucapkan dengan aksen memerintah.
mendengar ucapan bahkan ancaman lisa zayn tidak bergeming sama sekali, ia bahkan dengan santai duduk di atas kasur masih dengan posisi lisa yang berada di gendongannya.
"hei lepaskan aku"ucap lisa lagi, membuat zayn hanya memandangnya sekilas.
"aku tidak memegang mu lagi baby girl" balas zayn masih di iringi nada suara menggoda lisa, mendengar jawaban zayn membuat lisa bergidik ngeri ingin segera lepas dan pergi dari pangkuan zayn.
"sekarang cepat keluar dari kamar gue, dan jangan dateng ke sini lagi"lisa membalik badannya seakan tak mau berbicara pada zayn yang saat ini menatapnya, mata zayn menajam selama ini tak pernah ada orang yang memerintah nya.
"kalau aku tidak mau?"zayn menantang lisa entah sejak kpn saat ini ia sudah berdiri di sampingnya bahkan dengan berani dan lancang kini ia mulai mengendus enduskan, hidung di sekitar leher lisa.
"A...apa yang sedang kau lakukan"lisa kini memasang raut wajah waspada, tak pernah ada orang yang berani memperlakukan ini sebelum nya dan ini sungguh tidak sopan.
melihat wajah lisa yang pias membuat zayn mencibir, ternyata ini adalah kelemahan dari belutnya keluarga verguez, sentuhan ya sebuah sentuhan adalah kelemahan terbesarnya, ia tahu lisa tak pernah di sentuh sebelumnya dari reaksi yang ia berikan saat zayn menyentuh nya, entah kenapa ada perasaan sedikit bangga dalam dirinya, ingat HANYA SEDIKIT. enggak pakek banyak.
"tidak apa apa, aku hanya mencoba menguji mental fisik, calon istriku saja"zayn semakin menggoda lisa, kali ini kedua tangannya sudah melingkar dengan rapi di pinggang lisa.
dengan bersusah paya lisa terus menarik narik diri dan ingin melepaskan pelukan erat zayn kini melekat ibaratkan karet semakin di tarik semakin menempel i
membuatnya menjadi tidak nyaman, walaupun seingat lisa ini bukan yang pertama baginya tapi ia sangat sangat takut dan gugup.
"lepaskan, jangan bertindak terlalu jauh devil"geram lisa karena ia merasa terlecehkan.
"oh ya, bahkan aku bisa bertindak lebih jauh babe, kalau kau masih mencoba mengaturku, maka siap siap menerima hukuman mu"zayn membalas dengan tajam sambil mempererat pelukannya di tubuh lisa.
'aku bukan boneka mu dan, aku tak mau di atur'lisa bertekat dalam dirinya sendiri, pandangannya pun menajam dengan sekali hentakan ia melepaskan pelukan lebih tepatnya cengkraman zayn di tubuhnya.
"kau"lisa menunjuk tepat di wajah zayn dengan jari telunjuknya.
"aku peringatkan sekali lagi ya, aku bukan lah mainan mu dan juga jagan samakan aku dengan wanita lainnya yang seakan haus akan sentuhan mu, yang bahkan sama sekali tak dapat memuaskan wanita, aku yakin itu" sambung kalimat lisa, 'ups' sepertinya ia salah bicara dengan cepat jemarinya pun menutup rapat mulutnya seakan kini lidah tak bertulang itu menjadi pedang bagi dirinya sendiri.
'mampus lo' batin nya mengejek dirinya sendiri.
"ohh, jadi maksudmu aku tidak ahli dalam hal memuaskan wanita babe, kalau kau memang tidak percaya akan kemampuan ku, kita bisa mencobanya"zayn menyeringai dan mulai berjalan mendekat pada lisa, dengan panik dan gelagatnya kini mencari posel ingin segera meminta bantuan.
"b..b.. bukan itu maksud ku, aku hanya salah bicara"gugup lisa kini semakin terpojok menuju sudut kasur queen size nya.
'dan lagi kenapa aku bisa semesum itu'lanjut nya dalam hati.
********************
"mereka, kenapa lama sekali ya"clara mulai bertanya gelisa, ia sungguh tak tenang bahkan takut terjadi sesuatu pada zayn catat pada ZAYN bukan anaknya lisa.
"sudah biarkan saja clara, mungkin mereka saat ini sedang masa perkenalan"melly menjawab pertanyaan clara dengan senyuman di wajahnya, ia tahu apa yang sedang zayn lakukan saat ini, pasti mereka sedang mengobrol dan berbicara untuk memulai pendekatan satu sama lain.
tak ada yang tau kini mereka sudah melewati batas apalagi perbuatan yang zayn lakukan pada lisa.
"bukan itu mell, kau tidak mengenal lisa sama sekali, dia memiliki sifat macan betina di dalam wajahnya yang imut dan baby face itu, ia bahkan sudah menaklukkan 4 lelaki dalam bulan ini, belum bulan sebelumnya, aku bahkan tak tau dan tidak faham jurus apa saja yang sudah lisa lakukan selama ini"clara menjelaskan ketakutan yang ia rasakan, sesekali ia memijit pelipisnya pusing mengingat kejadian kejadian sebelumnya yang pernah terjadi.
mendengar ketakutan clara membuat melly tertawa terbahak bahak, ia sangat mengenal anaknya zayn dan anaknya itu bukanlah tipe orang yang akan tuduk dengan mudah kepada siapa pun, apa lagi lisa? dan kini seharusnya melly yang merasa kasihan pada lisa, apa ia termaksud orang tua yang egois? lebih mementingkan anaknya ketimbang perasaan calon menantunya, mereka bersalah David dan melly bersalah tak seharusnya mereka memberikan lisa sebagai umpan untuk menyingkirkan sosok itu dalam diri zayn dan memaksakan sifat hangat zayn mencair kembali, naluri ibu dalam diri melly merasa lisa adalah orang yang cocok dan pas sebagai pencairnya.
"kau tenang saja clara, apa yang kau takutkan tidaka akan pernah terjadi pada zayn, anakku berbeda dari laki laki lain"balas melly kali ini tak ada nada jahil terselip dalan ucapan nya.
mendengarkan mode bicara melly membuat clara menjadi tak enak hati, mungkin melly berfikir clara tak percaya padanya.
"Melly, kemana david? kenapa dia tidak ikut datang kemari?"kali ini suara jamson yang bertanya pada melly.
Clara pun tersadar dan terus celingak-celinguk mencari sosok david suami melly, benar tak ada sosok david di samping melly.
"oh ya, aku lupa memberi tahu kalian, itu david pulang ke new York untuk menjemput zaera adik zayn, dan juga sebelum pergi dia berpesan bahwa ia sudah menetapkan kapan pernikahan mereka di langsungkan"jelas melly membuat clara dan jamson mengerti, dan satu fakta mengejutkan mereka tak tahu bahwa zayn mempunyai adik bernama zaera saat ini bersekolah di new York, zaera juga terlibat dalam masalalu mereka hanya mereka yang mengingatnya.
"oh ya, zayn mempunyai adik perempuan? dan memangnya tanggal berapa mereka akan melangsungkan pernikahan?"clara membodong dengan pertanyaan.
"ya dia punya adik, jamsom apa kau tidak memberi tahu clara mengeni tanggal pernikahan itu"melly bertanya pada jamson kini menggaruk tekuk nya yang tidak gatal.
mendengar nama suaminya di sebut kini mata clara menatap jamson dengan kilatan tajam.
"apa yang kau sembunyikan dariku pa?"tanya clara dingin membuat jamson meneguk ludahnya kasar.
"sudah sudah biar aku yang menjelaskan, sebenarnya mereka sudah menetapkan tanggal pernikahan, jauh sebelum jamson mengatakan mengenai rancana pernikahan ini pada putrimu lisa, dan ia sudah merundingkan tanggal pernikahan nya intinya mereka sepakat kalau salah satu dari anak kita ada yang tidak setuju tetap harus menikah, dan mengenai pengenalan serta pendapat itu hanya untuk memperlancar perjodohan ini"jelas melly membuat clara mengangguk angguk setuju.
"tapi mel, perasaan ku terus saja tidak nyaman dari tadi, ayok kita periksa ke adaan. kamarnya lisa, aku takut terjadi sesuatu pada anakmu mel"clara kini kembali berucap.
"sudah santai saja clara zayn tidak perlu kau cemaskan, dan yang perlu kau takutkan saat ini adalah lisa"melly membalas ucapan clara.
"tak ada yang perlu kau khawatir kan dari lisa, ia terlalu bandel untuk di khawatir kan, dan juga ia bahkan mampu mematahkan gigi seseorang"clara membalas ucapan melly dengan remeh.
"kalau kau memang yakin seperti itu, sekarang aku minta tolong pada kalian, aku ingin kalian menginap di rumahku sekalian mengantarku pulang, karena besok adalah kepulangan zaera dan david"pinta melly pada clara dam jamson saat ini ikut berfikir.
"tapi, apa tidak masalah meninggalkan mereka berdua mell"tanya clara ragu, bagaimana kalau zayn pingsan gara gara lisa.
"sudah, itu tidak akan pernah terjadi kalian percaya saja padaku, zayn adalah lelaki yang berbeda"yakin melly pada keduanya, lama mereka berfikir akahirnya, setuju akan ajakan melly.
kini mereka meninggalkan sepalang muda mudi di dalam rumah berduan. seakan tak percaya akan ke adaan keduanya.