App herunterladen
40% Everything Passed / Chapter 2: You

Kapitel 2: You

Semenjak kejadian minggu malam itu, Jeon Yun sering berkunjung. Hari demi hari dia habiskan waktunya belajar di rumahku, mamaku yang polos tidak tahu mengenai hubungan kami, karena kami yang tergolong remaja juga masih malu-malu untuk mengakui nya didepan banyak orang. Singkat waktu pun berjalan, pagi itu dia mengajaku berangkat bersama.

Aku merasa senang tapi ku sembunyikan dimuka biasa ku.

"tumben jemput"

"ayo naik nati telat" aku rentangkan tanganku dipingangnya.

Kamipun pergi dengan sepeda tuanya yang hitam kelabu, sesampainya didepan gerbang sekolah aku mintanya berhenti

"aku turun sini aja malu kalo ketauhan" dia mengiyakan dengan senyuman.

Hubungan ini membuat kami sering bertemu sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan.

Bel istirahat berbunyi "tring tring tring" !!!

bergegaslah aku berlari menuju UKS tempat pertemuan kami.

"Jeon Yun a,.. Jeon Yun.,...Jeon Yun a.." bisikku pelan.

dari dekat aku kaget saat ada yang menarik tanganku , terpojoklah aku dibilik kanan

"hust aku disini" sahutnya,

Kami biasa menghabiskan waktu berdua di UKS.

"kenapa lama banget" ngabeknya

"sorry, aku beli ini" ditunjukan ku dua bungkus roti lapis.

"kenapa harus mampir dulu, aku udah kangen tau"

aku tak tahan untuk tidak menyembunyikan ketawaku " hahaha, baru tiga jam lalu ketemu masa kangen"

"upp kangen ya" ledeku mengodanya.

Tingkahku yang imut membuat dia tertawa, aku lega karena dia gak ngambek lagi .

Waktu berlalu kami menikmati roti yang telah dibeli, aku merasa haus "ahmmm ," aku tersedak

berdirilah dia, menyuruhku menunggu sebentar

"ini minumlah" ternyata dia berlari ke kantin membelikan minum untukku.

Saat kami ingin kembali ke kelas,

tapi alhasil Bu Min dari guru BK masuk.

Kami kembali bersembunyi saking dekatnya tubuh kami itu membuat jantungku kembali berpacu kencang, karena itu aku sesenggukan dan menimbulkan suara

"hust" katanya mendekap mulutku.

Tapi tak mempan juga karena sesenggukan tak berhenti sehinga Bu Min berjalan mengikuti arah suara.

Karena bingung harus ngapain lagi

"ah ini tidak berhasil" cap Jeon yun berfikir.

Karena takut ketahuan tanpa pikir panjang Jeon Yun menutup mulut ku dengan bibirnya6, Sejenak segukanku berhenti dan Bu Min He Won pergi karena tidak menemukan suara yang mencurigakan.

Aku masih terpaku dengan kecupan Jeon Yun yang tiba-tiba, namun tak puas dengan kecupan aku spontan menariknya lalu menciumnya kembali, Jeon Yun kebingunan dengan keberanian ku yang dangkal, sontak dia kembali melumat bibir merahku yang lembut,

"mmm" nafas ku tersenggal-segal.

Lama ciuman mesra kami sampai terdengar diruang sebelah.

Bahkan kami enggan peduli jika ada yang mendengar.

Setelah jam pelajaran selesai

kami yang tak kembali ke kelas ditegur oleh pak Wang ( bapak wali kelas ),

akhirnya kami dihukum untuk membersihkan toilet sekolah dan tidak boleh pulang sebelum membersih semua toilet.

Mengerjakan hukuman kami

"Hana capek gak" mengulurkan saputangan . "engk tapi aku ingin main"

spontan kusemprotkan selang yang tadi ku pegang ke arahnya,

seketika bajunya basah

"awas kamu Hana" tawaku kegirangan

Jeon Yun pun membalas kejahilanku,

kamipun berakhirnya main air bersama hingga lupa udah basah kuyup.

Ponselku berdering telpon dari mama

"Hana kamu dimana, belom pulang udah jam 15.00 ini" khawatirnya ,

"iya mah aku bentar lagi pulang aku lagi belajar kelompok dirumah Jun Jeon Yun" jawabku bohong.

Merasa tidak enak aku bergegas mengeringkan diri dan pulang bersama Jeon Yun, akupun sampai didepan rumah, Jeon Yun tersenyum .

"thanks ya Hana, sampai ketemu besok"

kecupan manis mendarat dipipiku

aku tertipu malu

"Ok see you to" jawabku singkat melambaikan tangan.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C2
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen