Kapitel 75: #Sebuah Imbalan

Tidak Semua Yang Kelihatan Buruk Itu Buruk.

-------------------

"Sssshhhttt"

Aku dan Awan hanya diam mematung di tempat yang sama pada saat suara itu muncul lagi. Tak lama setelah suara itu muncul, semilir angin dingin membelai leherku bagian belakang.

Gak tahu mengapa tiba-tiba pundakku serasa berat sekali.

Ku mau menoleh ke belakang namun, leherku serasa stag dan tidak bisa di gerakkan.

"Awan apakah kamu merasakan hal yang sama?" ku bertanya kepada Awan, yang sejak dari tadi tidak bersuara.

"Awan!" ku paksakan untuk menoleh ke Awan, namun berat sekali rasanya.

"Awan bangun!" ku melihat Awan hanya diam mematung dan memejamkan matan di sebelahku.

"Awan!!! Sadar woii" aku berteriak di dalam telepatiku namun Awan tidak bergeming. Dia hanya diam tidak merespon sama sekali.

Ada sebuah bayangan hitam besar berada di belakang Awan, bayangan itu memegang pundak sebelah kirinya.