"You will never know what will happen in future."
***
Di Hotel Bintang 5 Lantai 3 Kafe Hotel
Pria itu melangkahkan kakinya perlahan menuju tempat Wei Wei yang sedang lemas itu. Lalu pria itu pun menggunakan tangan kirinya dan menyentuh pundak Wei Wei.
"Hei, nona manis." Sapa pria itu.
Lalu Wei Wei pun menoleh. Si pria terkejut melihat gadis yang akan ditidurinya itu sangat cantik.
"Gadis ini sangat cantik! Ini akan jadi sangat menyenangkan." gumam pria itu dalam hati sambil mengangakat dagu Wei Wei dengan tangan kanannya.
"Tidak! Tidak...! Jangan sentuh aku!" teriak Wei Wei.
Pemuda tampan berambut kuning itu mengikuti pria itu dan bersembunyi dibalik dinding sambil mengamati situasi. Lalu di keluarkannya sebuah handphone dari kantong yang ada di celananya. Lalu ia bergumam dalam hati "Apakah aku harus menelepon polisi sekarang? Tidak, menelepon polisi akan sangat terlambat!" Lalu tanpa berpikir panjang lagi pemuda berambut kuning itu langsung mengambil sebuah gelas yang ada di meja kafe itu dan berjalan menuju Wei Wei. Pemuda berambut kuning itu langsung mengarahkan gelasnya ke kepala pria itu. Dan prankkk.... Dia terkejut melihat si gadis lebih dulu memecahkan gelas tepat mengenai kepala pria itu.
Orang-orang yang ada di kafe hotel itu pun langsung melihat kearah mereka dan berbisik.
"Perkelahian?" ucap pemuda berambut hitam.
"Apa yang terjadi?" kata pemuda berkacamata.
Pemuda berambut kuning itu melihat tangan si gadis yang berdarah akibat pecahan gelas tadi. Wei Wei langsung berlari menuju lift. Ia tidak memperdulikan bisikan orang yang ada di kafe itu. Ia berlari sambil menangis dan bergumam dalam hati "Kakak, apakah kau yang merencanakan ini semua?"
Pemuda berambut kuning itu mengikutinya. Ketika Wei Wei hendak memasuki lift yang telah terbuka, pemuda berambut kuning itu langsung menarik tangannya dan berkata "Hai! Apa kamu baik-baik saja?"
Wei Wei pun menoleh kebelakang. Pandangannya kabur, ia tidak bisa melihat dengan jelas muka pemuda itu. Ia bahkan tidak bisa berdiri dengan baik. Tubuhnya yang lemas karena efek obat itu pun jatuh kepelukan pemuda berambut kuning itu.
"Tangan mu berdarah!" Ucap pemuda berambut kuning itu.
"Aku... Aku mohon.., kirim.. Kirim.. Aku ke rumah sakit secepatnya." ucap Wei Wei sambil menarik kera baju pemuda itu.
"Jangan cemas! Aku akan membawamu sekarang ke rumah sakit!" ucap pemuda berambut kuning itu sambil mengendong Wei Wei.
Wei Wei yang digendong itu pun mulai terangsang akibat obat yang di masukkan ke dalam minumannya. Dia merangkul bahu pemuda itu dan dijilatnya telinga pemuda itu.
"Jangan genit-genit denganku!" ucap pemuda berambut kuning itu.
Wei Wei tidak memperdulikan ucapan itu karena tubuhnya sudah terangsang. Kedua kaki Wei Wei pun menghampit tubuh pemuda itu.
"Nona.... Apa yang kamu lakukan!?" tanya pemuda berambut kuning itu.
Wei Wei pun berbisik ditelinga pemuda itu dan berkata "Kamu.. Kamu sangat tampan."
Wajah pemuda itu sangat merah karena ucapan sang gadis. Dosis 3 kali lipat tadi sudah mulai mengeluarkan efek yang luar biasa. Seketika itu tangan Weiwei yang tadinya merangkul tubuh pemuda itu meluncur ke bawah dengan perlahan tepat diatas celana pemuda itu. Lalu ia memasukkan tangannya ke dalam celana itu dengan perlahan.
"Aku... Aku akan membawamu ke dokter sekarang! Kamu... " ucap pemuda berambut kuning itu.
Lalu pemuda itu bergumam dalam hati "Sialan! Gadis ini, kumohon bertahanlah! Ah.. Ah.., adik kecilku, kamu harus bertahan disana!"
***
Ket: Bar emas raja monyet adalah tongkat yang dapat tumbuh lebih besar dan lebih kecil.