Ini tidak mungkin, ia sama sekali tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh perempuan di depannya ini. Selama beberapa hari ia di sini dia memang di kurung. Namun meski di kurung kehidupannya di balik kaca anti peluru tidak terlalu buruk.
Meski di sebut penjara sel dimana ia tinggal selama ini sangat nyaman, makanan yang ia makan tiga kali sehari di sini juga enak dan ia juga bisa menonton TV di dalam selnya dengan santai jadi rasanya sama saja dengan saat ia bolos dan diam sendirian di kamarnya. Kalau handphonenya ada di sini lengkap sudah rasanya.
Tapi begitu mengetahui tempat ini ternyata lebih kejam dari pada penjara biasa ia mulai mempertanyakan keputusannya. Kenapa juga ia melakukan hal ini? Bukankah hasilnya tidak sepadan sama sekali? Kalau ia harus di penjara dan mendapatkan hukuman atas hal yang tidak ia lakukan maka... untuk apa pengorbanannya ini?...