Di dalam dunia kognitif setengah memadat milik Lucien, Bintang Induk Takdir yang cerah mendadak mengorbit. Bintang tersebut keluar dari belakang lubang hitam menuju ke depan. Gravitasi yang tak bisa dihindari milik bintang itu membuat cahaya di sekitarnya membengkok. Waktu melambat di sana. Apapun yang berusaha mengintai ke dalam ruang itu menggunakan pengetahuan dasar menjadi tak bisa digunakan, bahkan cahaya dan waktu pun terkena deviasi.
Saat berdoa, Lucien tampak serius dan khusyuk. Mendadak, Benih Jiwa mulai bergetar bagaikan hewan buas yang melihat mangsanya. Dalam detik selanjutnya, benihnya melebur ke dalam dada Lucien dan mengeluarkan cahaya suci serta dingin, yang langsung melingkupi Lucien di dalamnya.