Ruang tengah yang luas itu kini dipenuhi oleh melodi yang riang. Annick, Layria, Sprint, dan murid lain yang belajar di sana sedang berdansa diiringi musik, mencoba membayangkan bagaimana para bangsawan ketika berdansa di pesta-pesta. Disaat bersamaan, para murid itu pun mengintip ke arah Tuan Evans.
Tubuh bagian atas Tuan Evans tampak sangat rileks, dan jari-jarinya bergerak sangat cepat serta lentur. Sosoknya memukau karena dia sangat berdedikasi dalam permainannya sambil tersenyum lebar. Keseluruhan kejadian itu tampak seperti lukisan yang elegan.
Setelah selesai bermain, Lucien berdiri dari kursi piano dan berujar pada seluruh murid, "Tuan dan Nyonya, selamat tahun baru."
"Tuan Evans, selamat tahun baru!" Para murid itu berujar riang bersamaan.