Di salah satu dari sekian banyaknya gua dalam kuburan itu...
Bayangan hitam meliuk-liuk, berputar dan menari dalam kegelapan.
Seperti air yang mengalir, bayangan itu bergerak-gerak, sebelum akhirnya berhenti di depan pintu keluar gua. Dalam hitungan detik, bayangan itu bergerak dan berubah menjadi makhluk seperti manusia.
Pria itu adalah Saruto, sang Lich Bayangan dengan wajah pucat dan bara api dalam kedua matanya. Cahaya biru dari lumut gua menerangi wajahnya.
Wajah Saruto tidak lagi agresif dan menantang. Ia terus memeriksa keadaan sekelilingnya dan bersikap waspada, seperti sedang berusaha menghindari kejaran seseorang atau sesuatu.