"Sebagai calon penyihir tingkat 3, Angele telah mencapai batas minimum untuk melampaui batas kekuatannya. Sesuai aturan sekolah, akan kuberikan satu porsi Air Asu untuknya." Ekspresi Liliana terlihat aneh, hingga Angele tidak tahu apakah wanita itu sedang tertawa atau pun menangis. Liliana mengambil sebuah tabung kecil dari jubahnya. Tabung itu juga terbuat dari kristal gunung berapi dan berisi cairan berwarna keemasan.
Liliana meletakkan tabung itu ke tangan Angele perlahan-lahan.
"Kaulah muridku yang ke-13. Kuharap kau selalu ingat untuk mengendalikan diri dan tidak terbawa perasaan yang tidak perlu."
"Baik, Master." Angele memegang tabung itu dengan hati-hati.
"Kuharap hal-hal yang baik selalu menyertaimu," kata Liliana dengan suara berat. "Maafkan aku, tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Aku masih harus bekerja di laboratoriumku, jadi aku harus pergi."