Tiga hari kemudian, Kakak tertua Menara Awan Es, He Xiangyun, mengantar Lu ke Padepokan Pil Agung.
Supaya Langit Awan Es tenang, Ye Yuan menyetujui persyaratannya. Kesimpulannya, dia akan membicarakannya lagi setelah bertemu Lu.
Namun, Ye Yuan meminta supaya murid tertua dari Menara Awan Es yang mengantar Lu sendiri karena ini menunjukkan ketulusan mereka.
"Gadis sialan, dengar. Jangan berpikiran macam-macam! Selama aku ada di sini, kau tidak bisa pergi ke mana pun!" He Xingyun berkata dengan nada jahat.
Lu melihat lurus ke depan dan tidak memperdulikannya. Sebenarnya, dia sudah lama senang dalam hati. Memang, Tuan Mudanya ini berbeda dari yang lainnya ketika melakukan sesuatu!
Orang lain mungkin akan berusaha keras untuk masuk ke Menara Awan Es atau berpikir bagaimana caranya menyusup ke dalam Menara Awan Es untuk menyelamatkan orang. Namun Tuan Mudanya ini pintar. Dia langsung membuat gurunya mengantarnya ke depan pintunya dengan suka rela.