Begitu dia merasakan adanya kekuatan maut yang datang dari jari Ye Yuan, raut wajah Wu Louchen langsung berubah drastis.
Di sampingnya, Long Tang pun menunjukkan ekspresi yang sama. Awalnya, Wu Louchen ingin menghindar dari serangan itu namun ternyata usahanya sia-sia.
Wu Louchen merasa pandangan matanya mulai kabur. Ye Yuan dengan cepat sudah berada di hadapannya namun dia tidak bisa bergerak sama sekali. Dia melihat sebuah pedang tajam semakin terlihat membesar di hadapannya.
Wush!
Jari Pedang Ye Yuan berhenti tepat di dahi di antara dua alis Wu Louchen. Kekuatan pedang maut yang tadinya menyesakkan dada perlahan menghilang seperti tidak pernah ada.
Tes! Tes!
Satu tetes keringat yang muncul dari dahi Wu Louchen mengalir melewati dahi kemudian jatuh di lantai.
"Aku.... aku kalah!" Dengan suara serak, Wu Louchen mengakui kekalahannya.