Si Utusan menatap Gu Ruoyun dan ayahnya sekali lagi sebelum berbalik dan berjalan keluar dari aula besar.
Tepat ketika dia akan melangkah keluar dari pintu, seorang pria berambut perak melintas dalam pandangannya, membawa aura suram yang membuat jantungnya berdetak kencang.
Rambut perak dan jubah merah tua!
Dikatakan bahwa belum lama ini, seorang jenius tak tertandingi muncul di Kota Pertama. Tak seorangpun yang tahu siapa namanya dan yang mereka tahu hanyalah wajah rupawan pria tersebut! Dia berambut perak dan memakai jubah berwarna merah tua saat mengendarai sepuluh ribu binatang buas dan melintasi langit yang luas!
"That must be a coincidence."
"Itu pasti kebetulan."
Si Utusan menggelengkan kepala. Apa yang akan dilakukan seorang jenius tak tertandingi dari Kota Pertama di tempat seperti ini? Walaupun pria ini memiliki rambut perak dan juga memakai jubah merah, tidak mungkin dia pria yang dimaksud…