"Aku baik-baik saja. Aku hanya ingat beberapa peristiwa masa lalu," profesor itu tersadar kembali dan berkata kepada cucunya dengan lembut.
"Kakek, sudahkah kamu memesan penerbangan? Apakah ada orang yang mengantarmu? Aku bisa meminta Su Tampan untuk mengaturnya. Paman An akan mengantarmu ke bandara," kata Pudding.
"Itu tidak perlu. Aku sudah mengatur segalanya. Jangan khawatir."
"Baik." Pudding mengangguk.
"Ayahmu akan segera bangun. Kamu pasti baik dan menunggu Ibu kembali."
"Baik." Little Bean mengangguk patuh.
Pada saat ini, sebuah pengingat kecil datang dari arloji profesor, "Profesor, saatnya pergi ke bandara."
"OK saya mengerti."
Lalu dia berdiri.
"Kakek, maukah kamu merindukan kami?" Little Bean masih enggan melihatnya pergi.
Dia hanya anak-anak dan telah membentuk ikatan dengannya setelah tinggal bersamanya selama beberapa hari.
"Tentu saja."