Sosok berjubah ungu berdiri di depan singgasana. Auranya yang agung menyapu area di sekitarnya, dan tekanan yang mengerikan menyelimuti seluruh aula istana. Mu Chen memasuki aula besar tersebut dan langsung disambut oleh tekanan yang mengerikan. Seketika, tubuhnya menegang, dan ia langsung mengedarkan cahaya berwarna emas di permukaan tubuhnya. Suara auman naga dan burung phoenix bergema di tubuhnya, dan dagingnya menjadi kokoh seperti Dewa Vajra.
Di hadapan situasi yang tak menentu ini, jelas Mu Chen tidak berani lengah sedikit pun. Sosok hebat yang berasal dari masa lampau ini bisa membuatnya menanggung konsekuensi besar hanya dengan sebuah jentikan jemarinya.
Mu Chen berusaha sebaik mungkin untuk mengaktifkan pertahanannya, lalu menatap sosok berjubah ungu ini dengan was-was. Matanya berkilat. Beberapa saat yang lalu, ia jelas-jelas menyadari bahwa ada gejolak kehidupan di tubuh Hall Master Kedua.