Kapitel 149: Masalah Remeh

*Suara Gemuruh!*

Mata air yang jernih terus mengalir dari botol air berwarna putih.

Di bawah botol air itu terdapat patung marmer setengah telanjang. Patung itu menggambarkan gadis berambut panjang yang tenang. Di matanya tampak ekspresi kebingungan dan salah satu tangannya menarik-narik rok di bagian bawah tubuhnya, sedangkan tangan lainnya memegang botol air yang terbalik.

Mata air itu berkumpul di bawah dan membentuk sebuah kolam kecil. Kerikil dan ikan dengan berbagai berwarna memantulkan cahaya di kolam itu.

Di sebelah kolam itu ada taman kecil. Di taman itu terdapat bunga-bunga dengan warna yang berbeda dari nama-nama yang tidak dikenal. Aroma yang berbeda-beda tercampur bersama-sama, tetapi aromanya tidak terasa campur aduk, melainkan memberikan aroma unik yang membuat seseorang merasa segar.

Leylin dengan santai berjalan di sekitar taman sebelum kembali ke vila.