Langit berangsur - angsur menjadi gelap ketika Xiao Yan telah terbangun dari tidur pulasnya. Matahari yang terbenam di barat memancarkan cahaya merah pucat ke dalam jendela, membentuk titik cahaya pekat di atas lantai.
Xiao Yan duduk tegak di kursi dan memandang selimut yang menyelubungi tubuhnya. Hatinya merasa sedikit hangat. Ia bangkit berdiri dan berjalan untuk sedikit menggerakkan tubuhnya. Setelah tertidur hingga ia puas, perasaan lelah yang ia rasakan tadi telah menghilang, digantikan dengan wajah yang penuh dengan energi.
"Krek…"
Ketika Xiao Yan sedang berjalan maju mundur, pintunya mendadak terbuka dengan lembut. Sebuah kepala manusia menengok masuk. Setelah melihat Xiao Yan terbangun, ia akhirnya menghela napas lega. Ia tertawa dan berkata, "Ketua, kau sungguh tukang tidur. Kau telah tidur seharian dari pagi sampai malam."