Moa baru saja selesai membantu Joan membersihkan kamar wanita itu yang lebih pantas disebut kapal pecah, dari pada kamar tidur. Benda-benda berserakan di bawah. Pecahan pigura yang baru Moa lihat saat itu--berisi protret kebersamaan Joan dengan Noel. Keduanya terlihat begitu bahagia, tersenyum lebar ke arah kamera. Namun sekarang, perempuan itu terlihat begitu sedih. Joan duduk dengan memeluk kedua lututnya. Wajah Joan terkubur di antara lutut. Meski tidak ada isak yang terdengar, tapi Moa tahu bahwa wanita itu masih menangis melihat punggung yang bergerak naik turun dengan cepat. Moa menghela nafas. Membawa pigura yang sudah kehilangan pelindung kacanya--kembali ke atas nakas di sebelah ranjang yang ditempati Joan. Moa menggeser tubuh untuk bisa menghadap Joan.
Selamat membaca ....