"Apa kamu bilang? Aku sungguh tidak mengerti"bantahnya sambil mempercepat langkah.
"Oh benarkah begitu? Tuan tidak lihatkah bagaimana dia mendekati Tuan?"
"Hah, mungkin saja dia hanya ingin berteman",
"Hem, jika saya jadi Tuan. Saya tidak akan mengalah hanya karena gadis itu ditunangkan dengan Pangeran Kim! Tuan adalah seorang raja, mengapa harus kalah dengan seorang pangeran yang belum memiliki tahta kekuasaan di istana?"
"Berisik sekali! Mau aku ubah lagi jadi kuda? Tapi lebih baik kami jadi kodok saja"
"Ah Tuan maafkan saya, saya hanya mengatakan apa yang saya rasakan. Gadis itu benar-benar berbeda, dia saja meragukan diriku apalagi Tuanku"senyumnya menahan tawa.
"Sialan!"ucap Akira segera menggunakan kekuatannya dan menghilang.