Download App
44% Traumatik / Chapter 11: Ketakutan Penyebab

Chapter 11: Ketakutan Penyebab

Monika dengan gesit keluar dan mulai mencari mangsanya. Kasus pembunuhan di rumah ren telah menyebar.

Tersangka ibu ren melihat Monika keluar dengan wajah berdarah darah. Kemungkinan ia mempunyai dendam pada yang pernah berbuat salah.

"Menyeramkan sosok pengoda itu kenapa begitu depresi..."

sahut gadis yang sedang pesta piyama di rumah temannya.

Tiba tiba lampu remang remang dan terdengar sedikit suara itu ....,

"Kalian tidak tau penderitaan ku..."

Gumamnya penuh kesedihan dan setelah itu hanya ada teriakan teriakan mereka. Atas perbuatan yang mereka lakukan..."

Kini Monica mengincar seorang lagi. Ia sedang berada di luar negeri. Yaitu yan sahabat yang mengkhianati nya.

Ia sangat ingin melihat darah dan ingin melihat rasa ketakutan ketika melihat nya.

Batas kenormalan Monika tidak ada lagi Sudah cukup ia menahan diri selama ini.

Ia akan menikmati mereka semua dan darah di seluruh dunia...karena mereka semua jahat..."

Mereka hanya melihatku, melihat penderitaan ku....jahat!!

Yan menatap ruang kamarnya yang sangat mewah ada seseorang yang sedang duduk disana.

"Hei ya...n..."- panggil Monica menatap Yan di baliknya dengan horor.

Yan hanya tertawa dan mulai mengeluarkan hp. Tetapi tidak ada!!

Tetapi tawanya berhenti , dan mulai berkeringat ketika Yuu dengan santai mengeluarkan pisau berlumuran darah dari saku nya.

Yan segera takut ketika Monika menjilat pisau yang berlumuran darah itu.

Yan segera berlari ke pintu luar dan berlumuran keringat ketika tau tempat keluarnya ditutup dikunci.

Ia terduduk melihat Monika yang menatapnya rendah sama seperti dia dulu menatap Monica.

Tetapi kini posisi mereka terbalik.

"Mo-monika...berhenti jangan bunuh aku"

cekrik.

Yan terdiam ketika monika tiba tiba memfoto Yan dengan ponselnya.

Kemudian ia menatap wajah yan dengan ketakutan menghiasnya dan memperlihatkan pada yan..."

"Lihat kau cute bukan...."

Yan tercengang dan matanya semakin menciut. Kini ia mau balas dendam bukan memang ini lah sosok Monika sebenarnya.."

Bukan tetapi mereka yang mengeluarkan nya sifat Monika yang tidak pernah diketahui...."

Monika tersenyum dan hanya mengores leher Yan perlahan dan tertawa setiap kali Yan menjerit kesakitan.

"Apa kalian tau penderitaan ku..!!"

"Kalian menganggap ku mainan, menyenangkan kan ..lihat aku lebih menyenangkan!!!"

"Ha..hahaha...haha..haaaa" Tawa Monika mengelegar ditengah malam sunyi itu.

Semua bully itu membuat kesadaran Monica tidak lagi terkendali dan diluar batas. Sosok pendiam itu kini menjadi penuh darah...'

Nightmare untuk mereka , traumatik yang dialami oleh Monika. Membuatnya menyukai darah dan menyukai kesakitan...."

Karena tidak ada yang tau apa traumatik orang yang kita bully..."


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C11
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login