Raut wajah wanita tersebut terlihat sangat ketakutan sekali, ia tidak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah karena sebilah pisau menempel di lehernya.
Dengan tatapannya yang penuh kesedihan. Wanita tersebut terus menatap ke arah Benjamin dan Marcel, berharap mereka berdua dapat membantunya.
"Aku mohon, tuan. Lepaskan aku," ucap wanita tersebut kembali memohon.
"Apakah kau tidak dengar ucapannya? Cepat lepaskan dia," teriak benjamin.
"Diam kalian berdua sudah kubilang kalian jangan ikut campur urusanku atau nyawa wanita ini akan menjadi taruhnya," ancam perampokan tersebut.
"Tolong, tuan. Sekali lagi aku mohon padamu tolong lepaskan aku,aku tidak memiliki barang berharga apapun," ucap wanita tersebut kembali memohon.
"Jangan berbohong, aku sempat kau mengeluarkan perhiasan dari dalam tasmu itu, jadi cepat berikan semua barang berharga mu padaku atau tidak aku akan menggorok lehermu sekarang juga," ancam pria tersebut.
"Lepaskan dia!" teriak Benjamin.