Deg
Bagaimana bisa..dia...
_
_
Tak, todoroki menepuk pundakku. Menatapku dengan datar.
Aku hanya berusaha agar terlihat kuat , dan tersenyum ramah sedikit tertawa.
Sembari pergi aku melihat sahabatku itu. Sahabat yang mengkhianati ku, sahabat yang bersenang senang di atas kesendirian ku.
_
_
Aku mengambil tas, todoroki juga. Disaat itu sudah sangat sore. Aku membereskan perlengkapan dengan mata kosong.
"Ada apa Lida?" tanya todoroki saat hendak pulang.
Tidak.., Todoroki bukanlah temanku . Dia tidak harus ikut campur dalam urusanku.
"Tidak kok, oh ya todoroki Kun untuk pelajaran tadi--"
"Ini tentangmu lida..." kata todoroki memotong ucapan ku . Aku hanya terdiam ...dan tersenyum ramah.
Tak
Todoroki tidak menyahut, dan berbalik.
Aku bersyukur bisa mengabaikan todoroki Kun.
Tetapi kepala todoroki agak sedikit mendongak ke arahku.." Jika seperti ini terus, Lida..kau akan di jauhi"
Deg
_
_
Dadaku sesak. aku pulang sambil memikirkan perkataan todoroki. Tepat disaat itu sahabatku muncul, aku berusaha hanya diam tidak mempedulikan..
Brak,..dia tiba tiba memukulku hingga terjatuh. Aku mengaduh.
"Jangan kira karena kau pintar sialan, " katanya..
Amarahku memuncak. Aku tau hatiku berkata jangan pernah menyakiti orang lain.
Tetapi...ini keterlaluan, aku mulai bangkit dan mengangkat kerah pria itu.
_
_
"Ka..kau meninggalkanku sendirian, dan kau...telah membuatku merasa bersalah. Ini..salahmu..."
Pria itu tertawa dan menatapku dengan tatapan lucu.."Kau manis Lida Kun"
Manis??. Kenapa dia bahkan mengatakan itu??. Hanya karena aku sama sekali tidak pernah berteriak.
Dia menertawakan ku, air mataku perlahan menetes karena tidak tahan.
"Kau kaku Lida , kau membosankan. Jika aku tau betapa membosankan nya dirimu aku sudah sedari dulu meninggalkan mu"
Perkataan itu membuatku sakit, memang aku sangat kaku. Aku tidak tau apapun selain belajar.
Pertemanan ku dengannya sangat menyenangkan. Walaupun kami hanya belajar bersama lalu pulang.
Belajar, belajar hanya itu topik yang kutahu. Aku tidak tau bagaimana melakukan hal lain yang tidak pernah kulakukan.
Benar katanya, dia bosan padaku. Aku terlalu memaku pada pelajaran. Aku tidak sadar betapa membosankan nya diriku.
_
_
Srek,..tiba tiba todoroki muncul. Dia memegang tanganku. Aku menatap matanya dengan mataku yang sembab.
Mata todoroki yang sedari tadi hanya diam menatapku. Kini sedikit terbelalak terkejut.
Dia menarik tanganku ke arah lain. Pria itu hanya terpaku dan terus mengejekku.
Tes
Aku menutup mata karena malu, astaga bagaimana ini todoroki melihat hal yang memalukan!!
_
_
Srek.., Todoroki tidak mengatakan apapun hanya menyerahkan selembar tisu padaku.
Aku mengambil dan menghapus air mataku .., aku merasa sangat canggung.
"A..aku memalukan tadi lupakan saja Todoroki Kun" kataku berusaha sesantai mungkin.
Astaga apa yang harus kukatakan, bagaimana kalau dia malah salah sangka padaku. Atau dia tersinggung??
"Jangan canggung begitu, kau jadi kelihatan aneh dengan wajah itu"
Mataku sedikit terbelalak, Todoroki hanya menatapku dengan datar.
Entah kenapa dadaku berdebar lebih kencang. Pesona todoroki perlahan di rasakan olehku.
Todoroki yang keren..., todoroki yang pendiam...
_
_
Ada apa dengan ku..?