Dewan sudah meminta ijin kepada ayahnya, bahwa dia akan datang siang ke kantor. Namun, Dewan belum bilang bahwa dia akan datang bersama seseornag. Dia tidak mau menunda lagi, Zalfa harus segera mengetahui. Siapa dia sebenarnya.
"Lo mau gak, sekarang gue ajakin Lo pergi," ujar Dewan. Setelah drama yang mereka lakukan. Dewan barulah mengutarakan, tujuannya datang ke sini.
"Makan siang?" tanya Zalfa?
"Bukan,"
"Kemana? Jenguk Figo?"
"Ke suatu tempat."
"Apa sih, kenapa main rahasia-rahasiaan begitu?" tanya Zalfa. Dia suka deg-degan.
"Kan suprise, biar Lo mau pergi sama Gue."
Dewan meledek Zalfa.
"Yaudah, oke."
Zalfa langsung bangun, setelah dia menyelesaikan tugasnya.
"Ayo!" Dewan sangat bersemangat, dia berjalan, kemudian membukakan pintu untuk Zalfa.
"Alay," cibir Zalfa. Ucapnya, sembari melewati Dewan.
Zalfa menunggu Dewan di lobby, karena Dewan sedang mengambil mobil di parkiran.