Delvis berhasil mengejar Dewan, karena langkahnya juga lebar, ternyata Dewan sedang mengantri untuk membeli tiket. Dewan sudah tahu ada Delvis di sebelahnya, tapi dia tetap diam saja, seolah tidak mengenal Delvis.
"Dewan," ujarnya.
"Apa?" meskipun sedang marah, Dewan tetap saja me mejawab sapaan Delvis padanya.
"Saya tidak tahu, kamu marah karena apa, tapi saya cuma mau berpesan, supaya kamu tidak begitu, di hadapan Zalfa."
"Kenapa? Takut banget Zalfa terluka Bang? Kalian gak pacaran kan?" tanya Dewan. Dia tidak suka berpikiran sendirian saja, dia bukan tipe orang yang bisa sabar, memendam prasangka yang tidak baik pada orang lain, dia juga tahu, ini belum sepenuhnya benar. Mungki. Saja, itu hanya ketakutannya semata. Siapa yang tahu, Jika ternyata Delvis dan Dewan tidak berpacaran seperti apa yang dia pikirkan.
"Pacaran? Kamu nggak salah nanya begitu sama saya?" Delvis bertanya, dia benar-benar tdiak tahu, kenapa Dewan sampai berpikir ke sana.