Zalfa masuk ke dalam kamar, dia membersihkan badan, seperti biasa, sekalipun tidak mandi, dia tetap harus membersihkan badan. Zalfa tersenyum di depan cermin. Kenapa akhir-akhir ini banyak kebahagian yang tidak terduga. Pengakuan Figo padanya, adalah penantian panjang Zalfa. Dia tidak tahu, kenapa bisa Figo berkata setelah dia merasa semua ini mungkin hanya halusinasinya saja. Tapi, saat dia mencoba mencubit pipinya dan ternyata sakit, Zalfa yakin, bahwa ini benar-benar nyata.
Sepertinya, malam hari ini, Dia akan tidur dengan nyanyak, mimpi indahnya sudah di muali sejak tadi. Sejak Figo berusaha membuat candaan-candaan garing, tapi Zalfa tetap tersenyum, sebab dia menghargai usaha lelaki itu agar membuatnya tertawa. Zalfa suka.
Hal yang sama juga terjadi pada Figo dan Dewan setelah bersih-bersih dan mengganti baju, mereka langsung tidur, tanpa memikirkan apapun lagi, meskipun sudah pada tidur di mobil, rasanya tidaklah cukup, mereka masih ingin menikmati hidup dengan tidur.