"Ibu!" Che Er berlari sambil terus memanggil ibunya di sepanjang jalan. Nadanya terdengar cemas dan khawatir.
Apakah semua yang terjadi kemarin hanyalah mimpi?
Ingatan ibunya tidak pulih sama sekali? Ibunya tidak mengajaknya bermain?
Mata besarnya yang jernih ditutupi oleh lapisan kabut air.
Che Er mengisap hidungnya, bergegas turun ke lantai bawah dan berjalan di sekitar ruang tamu, namun ia tidak melihat bayangan Bai Ran.
Si kecil tetap di tempatnya dan tidak tahu harus berbuat apa.
Bahu kecilnya sedikit berkedut. Che Er mengendus, dan emosinya tak terkendali. "Bu, apakah kamu benar-benar tidak menginginkan Che Er?"
Saat si kecil tampak hampir menangis, seorang pelayan kebetulan ada di belakang dan berkata dengan terkejut.