Suara Bai Ran terdengar sedikit kaku, sehingga membuat Quan Rui menyipitkan sepasang mata gelapnya.
Bai Ran tidak bermaksud menolak Quan Rui, tapi ia hanya butuh waktu untuk mempersiapkan diri.
Quan Rui mengangkat alisnya.
Lalu ia mundur sedikit.
Quan Rui bisa melihat ketegangan di wajah kecil Bai Ran yang masih memerah.
Cepat atau lambat, Bai Ran pasti akan menjadi miliknya.
Bagaimana cara mengatakannya?
Quan Rui tidak terburu-buru. Sebaliknya, ia ingin Bai Ran menyerahkan dirinya dengan suka rela.
Dunia Quan Rui hanya dipenuhi dengan orang-orang yang benar-benar ikhlas menyerahkan segalanya untuknya. Dengan sukarela.
Menggunakan kekuasaan yang dimiliki untuk memaksa seorang wanita?
Tidak, itu bukanlah jalan hidup Quan Rui.
Setidaknya Quan Rui bisa lebih sabar menghadapi Bai Ran.