Download App
58.82% SMAIL ALIJA / Chapter 10: BAB SEPULUH

Chapter 10: BAB SEPULUH

Twenty six

Aku sudah beranjak umurku 6 tahun setelah besekolah cukup lama, hingga 6 tahun telah berlalu...

Adikku fajaria sudah kelas 4 sd, sedangkan aku kelas 6, ....masih disekolah yang sama.

jika setiap pagi kami ingin pergi ke sekolah kami selalu mengambil air di sumur untuk mandi bersama

Aku dan beberapa sepupuku ani, fani dan dani serta adikku fajar khaibar, dan romenza setiap sorehnya pergi mengambil air di sumur untuk mandi, mencuci, serta masak.

Suatu hari aku melihat wanita paruh baya itu meneteskan airmatanya lagi, ada bercakan tetesan air di pipih wanita itu, dia tak lain mamaku sendiri, aku beratanya ada apa maa???

Kenapa mama menangis.

Tidak nak. Mama hanya kelilipan karena debu.

Kami tidur di bagian belakang dapur yang hanya beralaskan didinding papan sebagai pelindung dan alas tidur kami setiap harinya, sedangkan di sebelahnya itu diding beton, di bawah tempat tidur kami terbentan bebrapa papan yang berjejeran panjangnya yang mengikuti jalur kamar tersebut di bangun.

Aku tak pernah tahu tahu bahwa setiap tangisan yang selalu ibu rasakan bukan karena terkena lilipan serangga atau debu tapi ulah ayahku yang suka bermain wanita lain dan suka tidak pulang-pulang...

Suatu hari kami di bawah ayahku menemui seorang wanita yang nama echo, wanita itu aku tak pernah melihatnya di rumah namun ayah membawa kami kesana dia bukan wanita kerabat kami atapun saudara keluarga kami, namun dia adalah wanita bar yang di pakai ayahku untuk bersenang senang setiap ayahku menginginkannya..

Saat itu umur baru 6 tahun, banyak tidak aku tahu mengenai masalah rumah tangga familikku, setelah itu kami pulang kerumah dan dan aku ceritakan semuanya kepada mama tentang setiap kejadian yang ada di tempat itu

Ayah begitu dekat terhadap wanita itu, dan kami di sediakan makanan untuk di santap tapi aku tidak mau menikmati makanan yang di buat wanita itu.. namun respon dari wanita yang ku ajak cerita itu hanya tersenyam saja tak ada wajah marah ataupun benci terhadap wanita dan perbuatan ayah itu.

Ibu berpesan bahwa berbuat baiklah kepadanya. Aku menjawab iya ma..


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login