Erland menggendong Arisha di punggungnya. Dia mencari jalan keluar dari hutan itu. Semenjak mereka saling terbuka dan menjadi suami istri yang sesungguhnya, Erland menjadi begitu menyayangi Arisha. Bahkan dia sangat memanjakannya. Sampai menggendong Arisha dari tadi. Erland bersemangat dan merasa memiliki hidup yang baru. Dia tidak akan menyia-nyiakan wanita yang kini jadi miliknya.
"Sayang, apa kau tidak lelah menggendongku?" tanya Arisha. Tangannya melingkar di leher Erland.
"Tidaklah sayang, asal kau bersamaku, aku akan tetap bersemangat," sahut Erland.
"Tapi kau sudah menggendongku dari tadi. Lebih baik kita beristirahat dulu," ucap Arisha.
Erland mengangguk. Dia menurunkan Arisha dari punggungnya. Arisha duduk di bawah pohon. Bergegas Erland berbaring di pangkuannya.
"Capek ya?" tanya Arisha.
"Iya, tapi udah kebayar dengan melihat wajah cantikmu," jawab Erland. Dia begitu nyaman tidur di pangkuan Arisha sambil memainkan hijab yang dikenakan wanita cantik itu.