Dengan langkah yang diseret Angeline berjalan menuju apartemen kecilnya yang berada 5 km dari kantor, meskipun apartemen itu sangat kecil dan terkesan kumuh namun Angeline tidak memiliki pilihan lain. Dia tidak memiliki banyak uang untuk mencari tempat tinggal yang lebih layak dari tempat tinggalnya yang sekarang, banyaknya hutang yang dia miliki karena sudah terjerat tipuan rentenir membuat Angeline harus mengatur gajinya dengan penuh perhitungan.
Bruk …
Tubuh Angeline jatuh ke lantai dengan keras, sesaat setelah wanita itu menutup pintu kamarnya.
Tangis yang Angeline tahan selama tiga puluh menit di dalam mobil perusahaan akhirnya pecah, Angeline benar-benar mengeluarkan semua emosinya didalam kamar dua puluh meter persegi itu. Rasa sakit yang mendera seluruh tubuhnya berpadu dengan rasa sakit yang saat ini tercipta didalam hatinya.
"Kau jahat Dario … kau benar-benar sangat jahat," ucap Angeline serak. "Kau sama seperti pria brengsek diluar sana, aku membencimu."