"9 April. Aku baru kembali dari pesta topeng Countess Wawrinka, ketika aku tiba-tiba merasakan kekosongan di dalam hatiku."
"Satu wanita, satu wanita, satu demi satu wanita. Gerakannya yang monoton dan mekanis, aroma parfum yang tak bisa dibedakan, dan kehangatan dari perjalinan dengan anggota tubuh mereka; semua ini untuk ditukar dengan kepuasan selama beberapa detik, diikuti dengan rasa bosan, jijik, hampa, dan mati rasa yang tak ada habisnya."
"Kepuasan apa yang ada di kehidupan seperti itu? Apakah makna kehidupan hanya untuk melakukan hal ini setiap hari?"
"Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku harus keluar dari keadaan menyedihkan ini."
"Selain itu, aku harus mengingatkan diriku kalau aku tidak boleh kebiasaan menuliskan angka dalam Bahasa Arab."