"Nanti kalau kamu membutuhkan bantuanku di Jakarta, kamu bisa menemuiku. Kamu bisa menganggapku sebagai saudara sendiri. Ini nomor teleponku."
"Iya terima kasih."
Mungkin apa yang dikatakan Saras itu ada benarnya. Jika memang benar ada yang terjadi pada dirinya nanti dia bisa meminta bantuan Saras dan mungkin keluarga Saras juga berpengaruh disana. Semua ini memang gara-gara Mira. Andai saja dia tidak mengatakan hal itu waktu itu, dia tidak mungkin ingin pergi ke Jakarta.
Setelah perbincangan Erza dan Saras selesai, mereka pun masuk ke mobil untuk mengantarkan Saras pergi ke bandara.
"Aku tidak menyangka bisa naik mobil bersamamu. Apalagi kau antar seperti ini. Ini sebuah kehormatan bagiku."
"Saras, menurutmu apakah perubahan yang ada di Jakarta itu ada hubungannya dengan masa laluku?"
Ucap Erza yang bertanya langsung karena bagaimanapun Saras juga sudah tahu semua tentangnya.