"Iya Erza. Aku mengerti."
"Erza, datang dan selamatkan aku. Orang-orang ini akan membunuhku." Tepat setelah menerima telepon Wika, suara Wika pun terdengar dengan cepat.
"Kamu dimana? Aku akan segera kesana."
"Kantor Polisi."
"Dasar gendut yang merepotkan. Aku akan mengatasinya dulu, kamu bisa mengurus yang ada di sini." Setelah itu, Erza masuk ke dalam mobil dengan cepat dan langsung pergi. Jika dia tidak segera pergi ke sana, keadaan Wika mungkin sudah tidak bisa dibayangkan lagi.
Butuh waktu hampir setengah jam bagi Erza untuk sampai di kantor polisi dan setelah dia memasuki ruangannya, Erza pun tertegun.
"Erza, kamu sudah ada di sini." Wika pun dengan cepat berlari ke arah Erza dan meraih lengan Erza sambil menangis. Ini bahkan normal bagi Wika karena keadaannya memang tidak cukup baik. Wajahnya bahkan terlihat memar dan bengkak. Kepalanya juga sedikit bengkak seperti kepala babi. Bisa dijamin ini karena dia telah dipukul oleh Ferina.