"Kalau memang begitu, ya sudah." Melati tidak mengatakan apa-apa lagi. Istri Erza ada di sini. Jika dia membuat masalah, maka itu benar-benar akan merepotkan. Terlebih lagi, hubungan antara dirinya dan Erza sekarang tidak lebih dari seorang teman. Itu saja, tidak ada yang lain. Jika Melati terlalu terlibat dalam urusan Erza, itu tidak mungkin.
"Bu Melati, aku akan makan dulu." Setelah berbicara, Erza juga berbalik dan berjalan langsung ke ruangan VIP itu. Melihat punggung Erza, hati Melati sangat tidak karuan. Ada perasaan yang tak terlukiskan di sekujur tubuhnya. Sepertinya menyakitkan. Dia sendiri tidak tahu mengapa Erza begitu menarik bagi dirinya.