"Borgol ini tidak bisa mengunciku." Ucap Erza sambil memainkan borgolnya dan kemudian melemparkan borgolnya langsung ke lantai.
"Sial, aku sedang tidak beruntung."
Melihat jika semuanya sudah tidak lagi berjalan dengan baik, kepala polisi itupun dengan cepat maju menuju Erza dengan membawa pisaunya. Tapi sayangnya, lawannya itu sangat cepat. Dia bahkan sudah merasaka rasa sakit yang luar biasa di dadanya.
"Apakah kamu baik-baik saja?" ucap Erza yang langsung membuka borgol Angel.
"Kamu membuat masalah."
Tetapi pada saat ini, kepala polisi itu pun berdiri dengan cepat dan pada saat yang bersamaan, dia pun mengeluarkan senjatanya dari pinggangnya dan mengarahkannya ke arah Erza. Erza yang merasakannya pun dengan perlahan berbalik dan seluruh tubuhnya pun sudah penuh dengan aura pembunuh. Ini bahkan terlihat mengerikan.
"Aku tidak suka orang menodongkan pistolnya ke arahku."