Semua orang memandang Erza. Mereka tahu betul bahwa orang di depan mereka adalah manajer lobi di sini. Tempat apa ini? Itu adalah restoran yang terkenal di Jakarta, dan yang lebih penting, pemiliknya adalah Raka.
Kalau kamu di Jakarta belum pernah mendengar nama Raka, maka kamu tidak perlu bergaul dengan kalangan ekonomi lain, karena orang ini hanya butuh sedikit kata untuk membuat industri lain tamat.
Selain itu, Raka lebih pintar dari ayahnya. Dia sudah menjadi bahan untuk bisnis sejak kecil. Ayahnya juga orang tua yang baik. Raka sangat menyayanginya. Mereka yang datang untuk makan di sini pada dasarnya harus melihat wajah Raka tetapi manajer lobi di sini dengan hormat menyebut Presiden Erza, yang membuat orang-orang ini benar-benar terkejut.
Bahkan jika saudaranya datang ke sini, manajer lobi di sini mungkin tidak sopan.
"Tunggu, kamu baru saja memanggilnya direktur Erza? Apakah kamu memanggil orang yang salah?"