Saat ini, Widuri juga tertegun, dia tidak menyangka jika pamannya Erza ini begitu baik hati. Jika dia tahu bahwa kartu hitam ini tidak memiliki batasan jumlah kreditnya, dia mungkin akan berpikir ulang tapi orang itu justru memberikannya begitu saja.
"Paman, aku teman Erza. Dia sudah punya istri, tapi Kakek justru memberiku liontin ini."
Widuri pun menjadi sedikit malu karena dia tidak seharusnya meneriman ini. Ini bahkan tidak bisa dijelaskan karena keadaannya ini bahkan membuatnya merasa menjadi istrinya Erza yang sebenarnya.
"Wah, tidak masalah. Itu bahkan normal bagi seorang pria untuk memiliki tiga istri dan empat pelayan wanita khusu. Kamu bisa memegang kartu hitam ini dulu."
Prayuda langsung meletakkan kartu hitam itu ke tangan Widuri.
"Kalau begitu terima kasih Paman."