"Serius sayang aku enggak apa-apa!" ujar Frendy dengan ekspresi menahan ketakutan. Tetap saja ia bersikeras bahwa aku tidak keadaan baik, meski berikan pertanyaan hanya dua doang. Namun, ternyata dia sama sekali enggak percaya. Bahwa aku keadaan baik-baik saja! Sehingga sebisa mungkin mencoba sesuatu yang berkaitan sama hal-hal ghaib. Berharap sih, selepas bicara itu langsung percaya. Heh ... ternyata tidak percaya. Sehingga menahan rasa kesal padanya.
Walaupun terkadang rasa kesal ini, lepas banget kalau dia sudah memaafkan kesalahan. Tetapi bisa saja sih, aku duluan yang minta maaf. Setelah merenung sejenak sekian lebih lama! Meskipun terhalang oleh pekerjaan. Namun, sebisa mungkin melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Sekira kurang yakin padaku! Ya sudah aku putuskan keluar dari ruangan ini. Biar Lusi bisa lama-lama sama Dokter tampan! Buat apa coba berikan pertanyaan kurang memungkinkan aku jawab?