"ugh..." seluruh tubuhku terasa sakit, juga kepalaku. aku mencoba membuka mataku yang berat. rasanya enggan sekali, tapi kupaksa untuk terbuka dan akhirnya terbuka. langsung kulihat wajah clara yang tengah tertidur pulas dengan hanya duduk di lantai dan berbantal sofa yang sama dengan yang kutiduri, hanya beberapa cm dari wajahku, sangat dekat. wajahnya tampak lelah dengan bekas-bekas airmata. perlahan aku bangkit dari tidur miringku. sepertinya dalam beberapa hari aku hanya bisa tidur miring, dasar peluru sialan.
"bos, akhirnya bos..."
"sst..." aku meletakan jari telunjukku di depan bibirku untul membuat anak buahku diam agar tidak membangynkan clara. dia langsung diam.
"jam berapa sekarang?" tanyaku setengah berbisik.
"jam setengah dua belas malam" jawab anak buahku dengan suara pelan.
"mana yang lain?" tanyaku lagi.
" sebagian besar sedang membereskan kekacauan bersama dengan anggota naga ketujuh" jawabnya.
"jadi si andhika sialan itu yang bikin ribut di sini?" ujarku.