Qiao Mianmian menggigit bibirnya dengan erat dan terus mengeluh, "Kau sangat menyebalkan!"
Mo Yesi mengangguk, "Ya, Aku sangat menyebalkan."
Qiao Mianmian, "Kau bajingan."
Mo Yesi hanya terdiam, "….."
Mo Yesi merasa bahwa meskipun wanita kecil dalam pelukannya masih marah padanya, amarahnya jelas sudah jauh mereda. Ia pun akhirnya menghela napas lega. Mo Yesi mengangkat dagu lembut dan kecil Qiao Mianmian, menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya, lalu berbisik lembut di sudut bibir wanita kecil itu, "Sayang, kau sudah tenang? Jika belum tenang, kau boleh terus memarahiku. Tidak peduli kau mau marah seperti apa, aku akan menerimanya."