"Lebih dari itu, aku yakin kau belum berpikir sejauh apa hubungan yang kau miliki sekarang," ucap Mayang lagi. Mona tetap mendengarkan ucapan Mayang dengan baik.
"Di keluarga ini, kau tidak hanya menjadi tunangan Helena, tapi kau juga satu-satunya keluarga asli Qiara, puteri Helena yang kini tinggal bersama kami,"
"Entah kebetulan yang bagaimana yang Tuhan ciptakan untuk kita, tapi memang begitulah kenyataannya. Kau adalah bibinya Qiara,"
Mayang berucap dengan tenang tapi tetap tegas.
"Apa aku harus mengasuhnya? Bagaimana jika dia tidak bahagia bersamaku dan sebaliknya? Aku sama sekali belum pernah mengurus anak kecil seumur hidupku, May. Aku tidak yakin kalau aku bisa melakukan tugasku sebagai walinya," Mona menjawab dengan murung.