Bian sampai di depan kantor pemerintahan. Tempatnya biasa datang untuk menghadiri pertemuan penting negara.
"Kamu mau ikut masuk ke dalam atau tetap di sini, Sayang?" tanya Bian setelah menghentikan mobilnya.
"Aku menunggu di sini saja. Aku harus bicara pada Mark dan Ben dulu. Masuklah, dan bekerjalah dengan tenang!" jawab Mayang sambil tersenyum.
"Baiklah! Aku masuk ke dalam dulu! Mari sini, berikan aku ciuman!" ucap Bian seraya meraih pinggul Mayang dan mendekatkan wajah mereka.
Cup! Cup! Cup!
"Sudah! Pergilah. Tiga kecupan ini sudah cukup membuatmu berpikiran tenang untuk bekerja!" ucap Mayang setelah mengecup singkat bibir Bian.
"Bagaimana bisa tenang jika sesuatu di bawah sini malah bangun dari tidurnya?" jawab Bian nakal.