"Kenapa Helena? Kenapa kamu malah mementingkan perasaan wanita itu dibanding dengan perasaanku?" tanya Bian heran.
"Tentu saja aku memikirkan perasaannya! Aku juga wanita yang tidak ingin suaminya berbagi perasaan dengan wanita lain!" bentak Mayang.
'Berbagi persaan suami? Apa dia tidak tahu kalau-?' batin Bian bertanya.
"Suami siapa? Apa maksudmu aku membagi perasaanku padanya dan denganmu?" Bian coba memastikan.
"Sudahlah! Percuma aku menjawab pertanyaanmu. Kau memang tidak berubah dari dulu! Aku pergi. Anakku sudah menungguku!" jawab Mayang malas.
'Kau sama sekali tidak berubah, Bian. Kau masih sama, mudah sekali mempermainkan perasaan wanitamu!' decak sebal Mayang dalam hati.
Namun baru saja akan membalikkan badan, tangan Mayang diraih Bian hingga tubuhnya terputar dan menabrak dada bidang Bian.
Dalam sekali gerakan, Bian kembali memeluk Mayang dengan erat.